Pasbana - Kalau bicara soal kuliner khas Minangkabau, mungkin yang terlintas di pikiran banyak orang adalah rendang. Tapi, tahukah kamu bahwa ada camilan tradisional yang tak kalah legendaris?
Namanya Pinyaram—kue manis nan gurih yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Meski tampilannya sederhana, kue ini punya rasa dan sejarah yang tak bisa dianggap remeh.
Kenalan dengan Pinyaram, Si Manis Gurih dari Minangkabau
Pinyaram adalah kue tradisional khas Minangkabau yang bentuknya bulat pipih, mirip dengan kue cucur. Bahan utamanya sederhana, hanya dari tepung beras yang digiling halus, dicampur dengan gula aren, dan digoreng dalam minyak panas.Tapi jangan salah, kesederhanaan inilah yang justru membuat rasa Pinyaram begitu istimewa.
Rasanya? Perpaduan sempurna antara manisnya gula aren dan gurih dari tepung beras.
Rasanya? Perpaduan sempurna antara manisnya gula aren dan gurih dari tepung beras.
Di bagian luarnya, teksturnya sedikit renyah, sementara bagian dalamnya terasa lembut. Gigitan pertama pasti bikin siapa saja langsung jatuh hati.
Jejak Sejarah Pinyaram yang Menembus Batas Negara
Siapa sangka, kue sederhana ini punya sejarah yang melampaui batas negara. Berkat perdagangan lintas wilayah pada masa lampau, Pinyaram ikut "menjelajah" ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Di beberapa wilayah, kue ini dikenal dengan nama dan bentuk yang mirip, meski cita rasanya tetap khas Minangkabau.Bukan hanya soal perdagangan, Pinyaram juga sering dihadirkan dalam upacara adat Minangkabau.
Kue ini biasanya disajikan saat acara pernikahan, syukuran, atau pesta adat lainnya. Masyarakat percaya bahwa Pinyaram melambangkan kebersamaan dan rasa syukur atas berkah yang diterima.
Pinyaram Tetap Populer di Era Modern
Meski zaman sudah modern, Pinyaram tak kehilangan penggemarnya. Bahkan, kue ini masih jadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat. Di pasar-pasar tradisional atau pusat oleh-oleh, Pinyaram selalu hadir menggoda mata dan lidah.Banyak pelancong yang menjadikannya oleh-oleh khas untuk dibawa pulang.
Selain dinikmati langsung, Pinyaram juga sering diolah menjadi varian baru.
Selain dinikmati langsung, Pinyaram juga sering diolah menjadi varian baru.
Beberapa inovasi yang muncul, misalnya, Pinyaram dengan tambahan rasa cokelat, pandan, atau keju. Ini membuktikan bahwa kuliner tradisional bisa terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya.
Kenapa Harus Coba Pinyaram?
Cita Rasa Autentik
Pinyaram punya rasa manis-gurih yang sulit ditemukan di kue-kue modern. Camilan ini seperti membawa kita kembali ke masa kecil di kampung halaman.
Tekstur Unik
Perpaduan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam membuat kue ini cocok dijadikan teman minum teh atau kopi di sore hari.
Harga Ramah Kantong
Meski rasanya nikmat, harga Pinyaram sangat terjangkau. Tak heran, banyak wisatawan yang memborongnya untuk oleh-oleh.
Simbol Budaya
Memakan Pinyaram bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga merasakan nilai budaya dan warisan dari nenek moyang.
Mau Coba Buat Sendiri di Rumah?
Kalau kamu penasaran ingin mencoba membuat Pinyaram di rumah, resepnya cukup mudah. Kamu hanya butuh tepung beras, gula aren, dan air secukupnya.Campurkan semua bahan hingga merata, lalu goreng dalam minyak panas. Pastikan minyak benar-benar panas agar Pinyaram matang sempurna dengan tekstur kriuk di luar dan lembut di dalam.
Pinyaram bukan sekadar kue biasa. Di balik rasa manis dan gurihnya, ada jejak sejarah, simbol kebersamaan, dan kekayaan budaya Minangkabau.
Hingga kini, Pinyaram masih menjadi camilan favorit yang tak lekang oleh waktu. Jadi, kalau kamu berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa cicipi dan bawa pulang Pinyaram sebagai oleh-oleh. Dijamin, gigitan pertama akan membuatmu teringat hangatnya kampung halaman. Makin tahu Indonesia.
"Cicipi Pinyaram, dan rasakan jejak sejarah dalam setiap gigitan!"
(*)