Notification

×

Iklan

Iklan

Analisis Bahasa Figuratif dalam Puisi "Rajah" Karya Sulaiman Juned: Julia Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Lulus Sidang Munaqasyah

27 Januari 2025 | 14:46 WIB Last Updated 2025-01-27T15:51:27Z


Lhokseumawe, pasbana – Julia, mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Aceh, sukses menyelesaikan sidang Munaqasyah pada 23 Januari 2025. 

Dengan skripsinya yang berjudul “Bahasa Figuratif dalam Kumpulan Puisi Rajah Karya Sulaiman Juned”, Julia dinyatakan lulus setelah menempuh masa studi selama 4,5 tahun. Sidang tersebut dihadiri oleh para penguji kompeten, yaitu Novi Diana, M.Pd., Sahri Nova Yoga, M.Pd., Dr. Jumat Barus, S.S., M.S., dan Istiqamah, M.Pd.

Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Novi Diana, M.Pd., menyampaikan bahwa Julia adalah mahasiswa yang tangguh dan aktif, baik dalam kegiatan perkuliahan maupun kemahasiswaan. 



"Kumpulan puisi Rajah karya Sulaiman Juned menjadi tantangan tersendiri bagi Julia. Sebagian besar puisi dalam kumpulan tersebut menggunakan diksi bahasa Aceh, yang membutuhkan pemahaman mendalam bagi Julia yang berasal dari Medan, Sumatera Utara," ujar Novi Diana.

Julia mengungkapkan bahwa dalam penelitiannya, ia menemukan 40 data yang terdiri atas berbagai jenis majas, yakni personifikasi, metafora, dan hiperbola. 

"Salah satu contohnya adalah penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam diksi ‘matahari’ yang dianalogikan sebagai entitas yang bertindak dengan tulus. Matahari, sebagai benda mati, tidak memiliki kemampuan untuk bertindak, tetapi diberi sifat manusia," jelas Julia.



Ia menjelaskan, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode baca-catat. "Bahasa figuratif yang ditemukan dalam buku puisi Rajah mengandung makna mendalam dan unik. Penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Aceh menjadi daya tarik utama saya memilih kumpulan puisi ini sebagai objek penelitian," tambahnya.

Novi Diana juga menekankan pentingnya penelitian ini dalam mendukung dunia sastra Aceh. "Kami di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia ingin mengembangkan dan memberdayakan penyair Aceh. Penelitian seperti ini adalah bentuk apresiasi terhadap karya sastra lokal yang membutuhkan perhatian lebih, baik dari segi pelestarian maupun pengembangan," ucap Novi.

Ia berharap penelitian Julia dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk mengapresiasi karya sastra daerah. "Ada yang mencipta, ada pula yang mengapresiasi. Ini adalah bentuk kepedulian akademik terhadap karya-karya sastra Aceh, termasuk yang berasal dari luar Aceh," tambahnya.

Sulaiman Juned, penyair sekaligus penulis buku Rajah, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Julia atas penelitian yang dilakukan. 

"Saya sangat berterima kasih kepada Julia dan juga Novi Diana yang telah mendukung karya sastra ini menjadi bagian dari penelitian akademik. Saya memberikan kebebasan penuh kepada Julia untuk menafsirkan dan menganalisis puisi-puisi saya. Biarkan karya saya yang berbicara, bukan saya sebagai penyair," ujar Sulaiman, yang juga dikenal sebagai sutradara teater.



Julia menutup pernyataannya dengan menyampaikan bahwa Rajah adalah karya yang menantang sekaligus memperkaya wawasan.

 "Bahasanya yang puitis dan diksi-diksi Aceh yang sarat makna menjadi pelajaran berharga bagi saya. Semoga penelitian ini bermanfaat untuk dunia sastra Aceh dan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk mengapresiasi karya sastra lokal," ungkapnya.

Penelitian Julia menjadi bukti nyata bahwa sastra daerah memiliki daya tarik tersendiri untuk dieksplorasi lebih dalam, sekaligus berkontribusi pada pelestarian budaya lokal.(*/Soerya) 

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update