Pasbana - Bayangkan, sebuah startup dari China yang baru berumur setahun tiba-tiba membuat Wall Street gempar, saham-saham teknologi AS anjlok, dan Nvidia—raksasa chip dunia—kehilangan nilai pasar hampir US$600 miliar dalam sehari. Ya, inilah kisah nyata yang sedang terjadi berkat kehadiran DeepSeek, si cerdas buatan (AI) asal China yang sedang naik daun.
Sejak diluncurkan pada 2023, DeepSeek bukan hanya menjadi aplikasi AI paling populer di Apps Store AS, Inggris, dan China, tapi juga berhasil mencuri perhatian dunia dengan teknologi mutakhirnya yang disebut DeepSeek R1. Apa sih yang membuat DeepSeek begitu istimewa? Yuk, kita telusuri lebih dalam!
DeepSeek R1: AI Super Canggih dengan Biaya Super Hemat
DeepSeek R1 adalah model AI terbaru yang dikembangkan oleh DeepSeek, startup China yang didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang manajer dana lindung nilai yang dijuluki "Sam Altman-nya China". Meski masih baru, DeepSeek R1 sudah mampu menyaingi kemampuan AI raksasa seperti GPT-4 OpenAI, Llama Meta, dan Gemini Google. Hebatnya lagi, semua itu dicapai dengan biaya yang jauh lebih murah!
Menurut laporan CNN.com, DeepSeek hanya menghabiskan US$5,6 juta untuk mengembangkan model dasar AI-nya. Bandingkan dengan dana ratusan juta, bahkan miliaran dolar yang dikeluarkan perusahaan AS untuk teknologi serupa. Ini seperti David melawan Goliath, tapi kali ini David-nya dari China dan berhasil membuat Goliath gemetar.
Momen Sputnik AI: Terobosan yang Mengubah Segalanya
Marc Andreessen, investor teknologi ternama, menyebut kemunculan DeepSeek sebagai "momen Sputnik AI". Istilah ini merujuk pada peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet pada 1957, yang memicu perlombaan teknologi antara AS dan Uni Soviet. Kini, DeepSeek dianggap sebagai pemicu baru dalam perlombaan AI global.
Yang membuat DeepSeek begitu mengejutkan adalah kemampuannya untuk menciptakan AI berdaya tinggi dengan menggunakan chip yang relatif rendah daya. Padahal, AS selama bertahun-tahun berusaha membatasi pasokan chip AI berdaya tinggi ke China dengan alasan keamanan nasional. Tapi, DeepSeek membuktikan bahwa mereka bisa berinovasi tanpa bergantung pada teknologi AS.
Siapa Dalang di Balik Kesuksesan DeepSeek?
Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, adalah sosok kunci di balik kesuksesan ini. Sebagai manajer dana lindung nilai di High-Flyer, Liang memiliki visi besar untuk mengembangkan AI yang terjangkau dan bisa diakses oleh banyak orang. Dedikasinya dalam dunia AI membuatnya dijuluki "Sam Altman-nya China", merujuk pada pendiri OpenAI yang terkenal itu.
DeepSeek juga mengambil pendekatan open-source, artinya perusahaan lain bisa menguji dan mengembangkan model AI-nya. Ini membuat DeepSeek semakin populer dan diunduh hampir 2 juta kali hanya dalam sehari setelah peluncurannya. Bahkan, popularitasnya sempat melampaui ChatGPT di toko aplikasi!
Dampak DeepSeek pada Pasar Saham AS
Kehadiran DeepSeek tidak hanya mengguncang industri teknologi, tapi juga pasar saham AS. Pada Senin (27/1) kemarin, saham-saham teknologi di Wall Street turun tajam, dengan Nvidia menjadi korban terbesar. Saham Nvidia anjlok 12% pada perdagangan prapasar, dan perusahaan kehilangan nilai pasar hampir US$600 miliar dalam sehari. Ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dirasakan oleh perusahaan AS terhadap kemajuan AI China.
Apa Arti Semua Ini untuk Masa Depan AI?
Keberhasilan DeepSeek membuktikan bahwa inovasi tidak selalu membutuhkan biaya besar atau teknologi canggih dari negara maju. Dengan kreativitas dan kerja keras, startup seperti DeepSeek bisa menciptakan terobosan yang mengubah peta persaingan global.
Selain itu, pendekatan open-source yang diambil DeepSeek bisa menjadi model baru dalam pengembangan AI di masa depan. Dengan membuka akses ke teknologi mereka, DeepSeek tidak hanya memacu inovasi tapi juga membangun komunitas yang lebih kolaboratif.
DeepSeek, Si Penantang Baru yang Pantas Diwaspadai
DeepSeek bukan sekadar startup biasa. Ini adalah bukti bahwa inovasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari negara yang selama ini dianggap tertinggal dalam perlombaan teknologi. Dengan biaya rendah, pendekatan open-source, dan dedikasi tinggi, DeepSeek berhasil mencuri perhatian dunia dan mengguncang Wall Street.
Jadi, siapkah kita menyambut era baru di mana AI tidak lagi didominasi oleh raksasa-raksasa teknologi AS? Satu hal yang pasti: DeepSeek telah membuka babak baru dalam perlombaan AI global, dan kita semua adalah saksi sejarahnya. (*)