Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Sumbar dan Menaker RI Bahas Tantangan Ketenagakerjaan Era Digital di Studium Generale Unand

11 Januari 2025 | 08:58 WIB Last Updated 2025-01-13T02:01:21Z


Padang, pasbana – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menghadiri Studium Generale Seri #1 yang digelar Universitas Andalas (Unand) di Convention Hall Unand. Acara ini menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof. Yassierli, sebagai pembicara utama, dengan tema “Artificial Intelligence dan Soft Skills: Mendukung Masa Depan Karir Lulusan di Pasar Kerja.”

Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan bahwa ketenagakerjaan merupakan salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar). Ia berharap kehadiran Menaker dapat memberikan masukan yang relevan untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di daerah tersebut, terutama terkait pengangguran yang masih cukup tinggi.

“Tema Studium Generale kali ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Saya berharap, masukan dari Prof. Yassierli bisa menjadi acuan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya di Sumatera Barat,” ujar Mahyeldi.

Dalam paparannya, Prof. Yassierli menguraikan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia yang semakin kompleks. Salah satu isu utama adalah rendahnya kualitas tenaga kerja serta ketimpangan antara sektor formal dan informal.

“Lebih dari 50 persen angkatan kerja Indonesia berada di sektor informal dengan tingkat pendidikan SD hingga SMP. Hal ini menjadi tantangan besar dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja di kancah global,” jelas Yassierli.

Menaker juga mengungkapkan bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini tercermin dari skor Human Capital Index (HCI) Indonesia yang berada di angka 0,53, di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

“Selain itu, 63 persen perusahaan menyebutkan kesenjangan keterampilan sebagai kendala utama dalam adopsi teknologi digital. Oleh karena itu, penguasaan kecerdasan buatan (AI), big data, dan pengembangan soft skills menjadi sangat penting,” tambahnya.

Menurut Yassierli, kunci menghadapi tantangan era transformasi digital terletak pada penyelarasan teknologi dengan kebutuhan pasar kerja. Selain menguasai AI dan big data, tenaga kerja juga harus memiliki soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi.

“Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja kita,” tegasnya.

Rektor Universitas Andalas, Prof. Efa Yonnedi, turut memberikan sambutan dalam acara ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan.

Acara ini juga dihadiri oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati; jajaran Kepala Dinas terkait Pemprov Sumbar; serta sejumlah kepala satuan kerja di lingkup Kemnaker RI. Kuliah umum dipandu oleh Wakil Rektor IV Unand, Prof. Henmaidi.

Studium Generale ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menghadapi tantangan dunia kerja di era digital, sekaligus memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan pemangku kepentingan terkait.(rel/budi)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update