Padang Panjang, pasbana – Harga tujuh komoditas utama mengalami kenaikan signifikan di minggu keempat Januari 2025, salah satunya adalah cabai rawit yang mencatat lonjakan cukup besar.
Hal ini disampaikan oleh Analis Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota (Setdako), Chandra Erfiko, S.E., pada Sabtu (25/1/2025).
Menurut Chandra, survei harga yang dilakukan oleh Dinas Pangan dan Pertanian serta Dinas Perdagangan Koperasi UKM menunjukkan 48 dari 59 komoditas secara umum tetap stabil, sementara 11 komoditas mengalami fluktuasi. Dari jumlah tersebut, tujuh komoditas tercatat naik, sedangkan empat komoditas lainnya turun harga.
“Harga yang diperoleh merupakan rata-rata dari survei langsung ke lapangan. Tim kami secara rutin memantau pergerakan harga untuk memastikan data akurat,” jelas Chandra.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga
Berikut rincian komoditas utama yang mengalami kenaikan harga:
- Telur Ayam Ras: Naik Rp4.933 menjadi Rp34.850/kg.
- Cabai Hijau: Naik Rp1.666 menjadi Rp49.333/kg.
- Cabai Rawit: Naik Rp10.000 menjadi Rp61.667/kg.
- Cabai Merah: Naik Rp6.483 menjadi Rp72.817/kg.
- Kacang Kedelai: Naik Rp250 menjadi Rp10.750/kg.
- Seledri: Naik Rp3.000 menjadi Rp18.000/kg.
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Naik Rp333 menjadi Rp17.333/liter.
Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga
Sementara itu, empat komoditas mencatat penurunan harga, yaitu:
- Daging Ayam Broiler: Turun Rp667 menjadi Rp31.000/kg.
- Telur Itik: Turun Rp400 menjadi Rp33.600/kg.
- Bawang Merah: Turun Rp3.034 menjadi Rp41.800/kg.
- Bawang Daun: Turun Rp1.000 menjadi Rp6.000/kg.
Kondisi cuaca ekstrem, terutama curah hujan yang tinggi, menjadi faktor utama penyebab fluktuasi harga komoditas, terutama cabai. Produksi dan hasil panen yang terganggu serta distribusi yang terhambat menyebabkan pasokan ke pasar menurun drastis.
Kenaikan harga ini tentunya berdampak pada daya beli masyarakat. Beberapa pedagang di pasar tradisional mengeluhkan turunnya volume pembelian akibat harga yang tinggi.
“Harga cabai sekarang terlalu mahal. Banyak pembeli yang akhirnya memilih untuk mengurangi jumlah pembelian atau beralih ke komoditas lain,” kata seorang pedagang di Pasar Raya Padang.
Langkah yang Diperlukan
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah strategis, seperti memantau distribusi logistik dan memberikan dukungan kepada petani untuk meminimalisir dampak cuaca buruk.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan kebutuhan rumah tangga di tengah lonjakan harga juga diperlukan.
Dengan data yang diperoleh dari survei lapangan serta analisis menyeluruh, informasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih memahami dinamika harga dan mengambil langkah antisipatif.(*)