Agam,pasbana – Kelompok Tani Sawah Bansa yang dipimpin oleh Riza Yendra, yang terletak di Nagari Kamang Magek, Kabupaten Agam, sukses memproduksi eco-enzyme sebagai inovasi ramah lingkungan untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang efektif bagi peternak dalam menghadapi wabah PMK yang semakin meluas.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, M.Si, eco-enzyme yang diproduksi oleh kelompok tani ini memiliki potensi besar dalam membantu penanggulangan PMK. "Eco-enzyme yang dihasilkan melalui fermentasi kulit buah selama tiga bulan ini memiliki pH di bawah 4, bahkan idealnya di angka 3. Dengan pH tersebut, eco-enzyme dapat membunuh kuman penyebab PMK yang tidak dapat bertahan pada pH di bawah 5," jelas Arief Restu. Ia menekankan bahwa pendekatan ilmiah harus dilakukan untuk mendalami dan mendukung penerapan eco-enzyme ini agar dapat diadopsi secara luas oleh peternak.
Riza Yendra, ketua Kelompok Tani Sawah Bansa, mengungkapkan bahwa pembuatan eco-enzyme ini menggunakan bahan yang sangat sederhana namun efektif. "Bahan yang kami gunakan terdiri dari perbandingan 1 bagian gula merah, 3 bagian kulit buah, dan 10 bagian air. Kulit buah yang kami gunakan minimal lima jenis, seperti kulit jeruk, nanas, pisang, apel, dan mangga. Setelah difermentasi selama tiga bulan, eco-enzyme siap digunakan," ujar Riza.
Dalam praktiknya, Riza juga berbagi pengalaman tentang bagaimana eco-enzyme ini sudah terbukti efektif dalam mengatasi PMK pada ternak. "Cara aplikasinya cukup mudah. Luka di mulut dan kuku ternak yang terjangkit PMK dicuci bersih, kemudian disemprotkan eco-enzyme murni. Selain itu, ternak juga diberi minum eco-enzyme sebanyak 100 cc untuk membunuh kuman di mulut dan lambungnya. Biasanya dalam dua hingga tiga hari sudah terlihat perbaikan," tambah Riza.
Dengan keberhasilan ini, kelompok tani di Kamang Magek berharap agar inovasi eco-enzyme ini dapat menginspirasi peternak di Kabupaten Agam dan daerah lainnya untuk mencari solusi alami dan efektif dalam mengatasi PMK. **Pentingnya penelitian lebih lanjut dan dukungan dari pemerintah serta lembaga ilmiah akan sangat mendukung pengembangan dan penerapan eco-enzyme secara lebih luas**, sehingga dapat menjadi alternatif yang bermanfaat bagi sektor peternakan di Indonesia.
Inovasi ini juga menjadi contoh nyata bahwa pendekatan berbasis alam dan ramah lingkungan bisa menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi masalah kesehatan hewan, sekaligus mendukung keberlanjutan pertanian di tanah air.(rel/bd)