Padang Pariaman, pasbana - Mungkin tak banyak yang tahu, di balik nama besar PO Al Hijrah, ada seorang putra asli Pariaman yang menjadi otaknya. Perusahaan Otobus (PO) yang kini cukup dikenal di Sumatera Barat ini bukan hanya soal bus-bus besar yang melaju gagah di jalan, tapi juga cerita penuh inspirasi tentang semangat hijrah, kerja keras, dan cinta pada kampung halaman.
Haji Andri Abdurrahman, atau akrab disapa Haji Andri, lahir di Sunur, Kabupaten Padang Pariaman, pada Desember 1961. Sejak kecil, ia sudah ditempa oleh kehidupan sederhana di kampung yang penuh dengan nilai-nilai kearifan lokal. Beranjak dewasa, Andri memutuskan untuk "berhijrah" – bukan hanya secara geografis dari Sumatera Barat ke Pulau Jawa, tapi juga dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Haji Andri Abdurrahman, atau akrab disapa Haji Andri, lahir di Sunur, Kabupaten Padang Pariaman, pada Desember 1961. Sejak kecil, ia sudah ditempa oleh kehidupan sederhana di kampung yang penuh dengan nilai-nilai kearifan lokal. Beranjak dewasa, Andri memutuskan untuk "berhijrah" – bukan hanya secara geografis dari Sumatera Barat ke Pulau Jawa, tapi juga dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Hijrah ini menjadi filosofi hidup yang kemudian ia sematkan dalam nama perusahaannya, PT Al Hijrah Aulia Rahmah. Dari awal yang sederhana, Haji Andri memulai usahanya di bidang transportasi dengan hanya 10 unit bus. Namun, berkat tekad baja dan strategi yang jitu, ia berhasil mengembangkan bisnisnya hingga kini memiliki 40 unit bus tronton yang melayani berbagai rute populer.
Meski bermarkas di Jepara, Jawa Tengah, cinta Haji Andri pada tanah kelahirannya tak pernah pudar. Tahun 2024 menjadi tonggak baru bagi PO Al Hijrah dengan diluncurkannya rute Pariaman-Jakarta-Bandung. Hal yang istimewa, bus ini menggunakan plat seri "W", yang menandakan Kota Pariaman sebagai bagian dari identitasnya.
Langkah ini bukan hanya membanggakan bagi masyarakat Pariaman, tapi juga memberikan dampak nyata. Setiap bus yang beroperasi menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman melalui uji kelayakan kendaraan (KIR). Ini menjadi bukti bahwa keberhasilan pribadi bisa sejalan dengan kontribusi pada kampung halaman.
Di balik suksesnya PO Al Hijrah, ada cerita tentang dedikasi dan kerja keras tanpa henti. Haji Andri selalu percaya bahwa usaha maksimal harus diiringi dengan doa dan dukungan keluarga. Istrinya, Arumsari, yang berasal dari Desa Marabau, Kecamatan Pariaman Selatan, adalah salah satu pilar penting dalam perjalanan hidupnya.
Selain itu, Haji Andri juga dikenal dengan kepeduliannya terhadap kualitas layanan. PO Al Hijrah terus berinovasi, baik dalam hal kenyamanan bus maupun keandalan jadwal keberangkatan, demi memastikan kepuasan pelanggan. Tak heran, bus-busnya kini menjadi pilihan utama bagi para perantau Minang yang ingin pulang kampung dengan nyaman.
Keberhasilan Haji Andri menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda Minang yang ingin merantau dan meraih sukses. Ia membuktikan bahwa dengan keberanian untuk bermimpi besar, ketekunan, dan cinta pada akar budaya, segala sesuatu bisa dicapai.
Kisahnya juga mengingatkan kita bahwa di mana pun kita berada, kampung halaman akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan perjuangan hidup kita.(rel/bd)