Payakumbuh, pasbana – Memperkuat pengelolaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengelolaan pasar tradisional, Komisi B DPRD Kota Payakumbuh melakukan kunjungan lapangan ke Dinas Koperasi dan UMKM. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tugas dan fungsi dinas, program yang telah dijalankan, serta permasalahan yang dihadapi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM M. Faizal menjelaskan tugas utama dinas ini adalah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil dan koperasi, memberikan pelatihan kewirausahaan, memfasilitasi akses permodalan, serta mendorong digitalisasi UMKM agar mampu bersaing di pasar modern. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain:
Pelatihan Kewirausahaan: Memberikan pelatihan kepada pelaku usaha untuk meningkatkan keterampilan bisnis.
Pendampingan UMKM, membantu pelaku usaha dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran, termasuk mendorong penggunaan platform digital.
Fasilitasi Permodalan Bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk memberikan akses pinjaman yang mudah dan terjangkau bagi UMKM.
Namun, dinas juga menghadapi sejumlah kendala seperti keterbatasan anggaran, sarana dan prasarana pasar yang belum memadai, serta pengelolaan pedagang musiman yang sering kali menimbulkan konflik.
Rencana Pengembangan Pasar
Dalam dialog dengan Komisi B DPRD, dinas memaparkan rencana pengembangan pasar tradisional menjadi pasar modern yang tetap mempertahankan identitas lokal. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan sarana pasar dengan membangun kanopi untuk melindungi pedagang dan pembeli dari cuaca, serta mengembangkan pasar buah agar lebih tertata.
“Pasar tradisional merupakan denyut nadi ekonomi rakyat. Kami ingin pasar ini tetap mempertahankan ciri khasnya, tetapi dengan fasilitas yang lebih modern untuk kenyamanan semua pihak,” jelas Faizal.
Persiapan Menyambut Bulan Puasa Komisi B juga membahas persiapan untuk menyambut bulan puasa, seperti pengelolaan pasar pabukoan. Ketua Komisi B, menyoroti pentingnya memastikan ketersediaan lokasi yang memadai untuk pedagang musiman agar tidak mengganggu aktivitas pedagang tetap.
“Kami ingin memastikan semua pihak mendapatkan solusi terbaik, baik pedagang tetap maupun pedagang musiman. Tidak boleh ada pihak yang dirugikan,” katanya.
Permasalahan dan Solusi Dalam kunjungan ini, beberapa permasalahan yang menjadi perhatian adalah penataan pedagang musiman, banyak pedagang musiman yang tidak memiliki lokasi tetap sehingga sering kali menimbulkan ketegangan dengan pedagang lama.
Sarana Pasar yang Kurang Memadai. Beberapa pasar belum memiliki fasilitas yang layak, seperti kanopi dan tempat berjualan yang tertata.
Pengelolaan Pasar Pabukoan Diperlukan pengelolaan yang lebih baik agar pasar musiman seperti pabukoan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Komisi B memberikan rekomendasi kepada dinas untuk mencari solusi komprehensif, seperti penyediaan lahan khusus bagi pedagang musiman, perencanaan pasar yang lebih modern, serta peningkatan koordinasi antara dinas terkait.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi DPRD dan Dinas Koperasi dan UMKM untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan fasilitas pasar dan memberdayakan UMKM. Dengan kolaborasi yang baik, Kota Payakumbuh diharapkan dapat memiliki pasar tradisional yang modern, ramah, dan mampu menjadi pusat ekonomi masyarakat yang tangguh. (BD)