Notification

×

Iklan

Iklan

Menyusuri Lorong Waktu di Terowongan Lubang Kalam: Saksi Bisu Kejayaan Tambang Batu Bara Sawahlunto

28 Januari 2025 | 22:49 WIB Last Updated 2025-01-28T15:49:07Z



Sawahlunto, pasbana - Siapa sangka, di balik kesan seram dan gelapnya, Terowongan Lubang Kalam menyimpan segudang cerita menarik yang bikin kita berdecak kagum. Terowongan ini bukan sekadar lubang tembus bukit, melainkan saksi bisu kejayaan tambang batu bara Sawahlunto di masa lalu. Yuk, kita telusuri lebih dalam!

Lokasi dan Keseraman yang Bikin Merinding

Terowongan Lubang Kalam terletak di Lubang Tembok, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Sekilas, terowongan ini memang terlihat menyeramkan. Gelap, lembap, dan sunyi. Tapi, jangan buru-buru kabur! Di balik kesan mistisnya, tersimpan sejarah panjang yang bikin kita bangga.

Dibangun dengan Tetes Keringat dan Air Mata

Terowongan ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1892 dan selesai dua tahun kemudian, tepatnya pada 1894. Bayangkan, di era itu, tanpa alat berat canggih seperti sekarang, Belanda berhasil menembus bukit batu cadas sepanjang hampir 1 kilometer (tepatnya 828 meter). Wow, bukan main!

Tujuan pembangunannya pun mulia: membuka akses Sawahlunto yang saat itu terisolir. Dengan adanya terowongan ini, Sawahlunto pun terhubung dengan dunia luar. Hasil tambang batu bara, yang menjadi primadona saat itu, bisa diangkut dengan mudah ke pelabuhan dan dipasarkan hingga ke Eropa. Jadi, bisa dibilang, terowongan ini adalah "gerbang kemakmuran" bagi Sawahlunto di masa lalu.

Terowongan Terpanjang di Sumatera

Nah, ini dia fakta yang bikin bangga: Terowongan Lubang Kalam dinobatkan sebagai terowongan terpanjang di Sumatera! Dengan panjang hampir 1 kilometer, terowongan ini dibangun dengan material beton atau semen. Bayangkan, di era itu, teknologi pembangunan sehebat ini sudah ada. Salut untuk para pekerja yang membangunnya!

Bilik-Bilik Misterius di Dalam Terowongan

Jangan kaget kalau kamu menemukan bilik-bilik kecil di sepanjang terowongan. Total ada 33 bilik yang tersebar di sisi kiri dan kanan terowongan. Bentuknya oval, dengan ukuran sekitar 2,10 meter panjang, 1,25 meter lebar, dan 2,30 meter tinggi. Jarak antar bilik pun cukup dekat, sekitar 2,3 meter.

Ternyata, bilik-bilik ini bukan sekadar hiasan. Fungsinya sangat vital: sebagai tempat berlindung bagi pejalan kaki saat kereta api melintas. Jadi, bayangkan dulu, terowongan ini bukan hanya dilalui kereta pengangkut batu bara, tapi juga ramai oleh aktivitas manusia. Seru, ya?

Sawahlunto: Kota Tambang yang Berubah Jadi Destinasi Wisata

Sawahlunto, yang dulu dikenal sebagai kota tambang, kini berubah wajah menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik. Terowongan Lubang Kalam adalah salah satu ikonnya. Selain terowongan, kamu juga bisa menjelajahi Museum Kereta Api Sawahlunto, yang menyimpan berbagai koleksi kereta api tua, atau mengunjungi Lubang Tambang Mbah Soero, bekas tambang batu bara yang kini jadi objek wisata.

Kenapa Harus ke Terowongan Lubang Kalam?

1. Napak Tilas Sejarah: Kamu bisa merasakan langsung bagaimana perjuangan para pekerja tambang di masa lalu.

2. Spot Foto Keren: Nuansa vintage dan mistis terowongan ini bikin foto-fotomu instagramable banget!

3. Edukasi: Cocok buat kamu yang suka belajar sejarah sambil jalan-jalan.


Terowongan Lubang Kalam bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah monumen hidup yang mengisahkan perjuangan, kemajuan, dan perubahan. Jadi, kalau kamu berkunjung ke Sawahlunto, jangan lewatkan kesempatan untuk menyusuri lorong waktu ini. Siapa tahu, kamu bisa merasakan getaran sejarah yang masih terasa di setiap sudutnya.

Nah, gimana? Sudah siap menjelajahi Terowongan Lubang Kalam? Yuk, rencanakan liburanmu ke Sawahlunto dan temukan sendiri pesonanya! Makin tahu Indonesia. (Budi) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update