Notification

×

Iklan

Iklan

Merahnya Lampion, Meriahnya Imlek 2025 di Kota Padang

29 Januari 2025 | 22:57 WIB Last Updated 2025-01-30T01:02:20Z



Padang, pasbana – Jika Anda berkunjung ke kawasan Pecinan Kota Padang sore ini, pasti mata Anda akan langsung tertarik pada gemerlap lampion merah yang berjajar rapi. Ya, suasana Imlek 2025 di Kota Padang terasa begitu hangat dan meriah, terutama di sekitar kawasan Pondok dan Klenteng See Hin Kiong, yang menjadi pusat perayaan tahun baru China tersebut.

Sejak pagi, warga sudah ramai memadati area tersebut. Tak hanya warga Tionghoa, banyak juga masyarakat dari berbagai latar belakang yang datang untuk ikut merasakan kemeriahan Imlek. “Ini sudah jadi tradisi tahunan kami. Setiap Imlek, keluarga saya selalu datang ke klenteng untuk berdoa dan menikmati suasana,” ujar Linda, seorang warga Tionghoa setempat.

Klenteng See Hin Kiong, yang menjadi ikon budaya Tionghoa di Padang, tampak lebih hidup dari biasanya. Dihiasi dengan lampion merah, ornamen khas Imlek, dan bunga-bunga segar, klenteng ini menjadi pusat perhatian. Tak hanya itu, berbagai pertunjukan budaya seperti barongsai dan liong juga digelar untuk memeriahkan acara. “Kami ingin mempertahankan tradisi leluhur sekaligus berbagi kebahagiaan dengan semua warga,” kata Budi, salah satu pengurus klenteng.


Imlek, atau Tahun Baru China, bukan sekadar perayaan pergantian tahun. Bagi masyarakat Tionghoa, ini adalah momen untuk berkumpul dengan keluarga, berdoa, dan merenungkan harapan untuk tahun yang baru. Tahun 2025 ini, Imlek jatuh pada tanggal 29 Januari, dan warga Tionghoa di Padang memanfaatkan momen ini untuk mempererat tali silaturahmi.

Menurut data dari Asosiasi Kelenteng Indonesia, perayaan Imlek di Indonesia semakin meriah dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari pengakuan Imlek sebagai hari libur nasional sejak tahun 2003. “Ini adalah bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya di Indonesia,” ujar Prof. Dr. Liem Tjong Tiong, seorang ahli budaya Tionghoa.

Kawasan Pecinan di Padang, khususnya di sekitar Jalan Pondok, memang dikenal sebagai pusat aktivitas warga Tionghoa. Selain Klenteng See Hin Kiong, ada juga deretan toko-toko yang menjual berbagai kebutuhan perayaan Imlek, mulai dari lampion, angpao, hingga kue keranjang. “Biasanya, seminggu sebelum Imlek, toko-toko di sini sudah ramai pembeli,” tutur Rina, pemilik toko dekat klenteng.

Tak hanya warga lokal, turis pun banyak yang sengaja datang ke kawasan ini untuk menikmati suasana Imlek. “Saya dari Medan, sengaja datang ke Padang untuk merasakan Imlek yang berbeda. Suasananya sangat khas dan ramah,” kata Andi, salah seorang turis.


Pemerintah Kota Padang juga turut mendukung perayaan Imlek tahun ini. Wali Kota Padang, Hendri Septa, menyatakan bahwa perayaan Imlek adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia. “Kami mendukung penuh acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman,” ujarnya.

Dukungan ini terlihat dari penyediaan fasilitas keamanan dan kebersihan di sekitar kawasan Pecinan. Polisi dan petugas kebersihan dikerahkan untuk memastikan acara berjalan lancar dan nyaman bagi semua warga.

Perayaan Imlek 2025 di Padang bukan sekadar pesta lampion dan barongsai. Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia, dengan segala keberagamannya, bisa hidup rukun dan saling menghargai. Seperti kata pepatah Tionghoa, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Semoga semangat Imlek tahun ini membawa berkah dan kedamaian bagi semua.(*) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update