Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Padang Percepat Vaksinasi Sapi untuk Cegah Penyebaran PMK

29 Januari 2025 | 20:14 WIB Last Updated 2025-01-29T17:18:40Z


Padang, pasbana  – Hingga saat ini, Kota Padang masih tercatat bebas dari kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang tidak tinggal diam. Langkah preventif telah diambil melalui program vaksinasi sapi untuk menekan potensi penyebaran penyakit tersebut sejak dini.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menyatakan bahwa 1.000 dosis vaksin PMK telah disiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi periode Januari hingga Februari 2025. Program ini dimulai pada Kamis (30/1) dan menyasar peternakan-peternakan di berbagai wilayah Kota Padang.

"Vaksinasi ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk sapi betina agar kesehatan dan produksi ternak tetap terjaga. Sapi betina memiliki peran strategis dalam pengembangbiakan, sedangkan sapi jantan lebih banyak dimanfaatkan sebagai hewan kurban," ujar Yoice saat diwawancarai Info Publik Padang pada Rabu (29/1).

Vaksinasi tahap pertama ini menjadi prioritas untuk menjaga kesehatan hewan ternak, terutama sapi betina yang berperan penting dalam kelangsungan peternakan. Setelah tahap pertama rampung, Pemkot Padang berencana menambah stok vaksin guna memperluas cakupan perlindungan terhadap hewan ternak lainnya.

Selain itu, Dinas Pertanian juga telah menyusun panduan pencegahan PMK bagi para peternak. Kebersihan kandang menjadi fokus utama, termasuk penyemprotan disinfektan secara berkala dan pembatasan peredaran hewan ternak dari luar daerah. Pengawasan ketat terhadap hewan yang masuk ke Kota Padang juga terus ditingkatkan.

"Bagi masyarakat yang menemukan gejala PMK pada ternaknya, segera laporkan agar kami bisa memberikan penanganan yang tepat sebelum virus menyebar lebih luas," tegas Yoice.

Meski PMK berdampak pada kesehatan hewan, Yoice menegaskan bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia. Konsumsi daging sapi dan susu tetap aman. Data menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat PMK sangat rendah, hanya sekitar 1 persen.

"Yang terpenting adalah deteksi dini dan penanganan cepat. Dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan ternak, penyebaran PMK bisa dikendalikan," jelasnya.

Dengan langkah-langkah preventif yang strategis, Pemkot Padang optimistis dapat mempertahankan status bebas PMK di wilayahnya. Upaya ini juga diharapkan dapat melindungi para peternak dari kerugian ekonomi akibat wabah.

Langkah proaktif ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan hewan ternak sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat. Keberhasilan program ini akan menjadi model pencegahan penyakit ternak di tingkat nasional.(rel) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update