Pasaman Barat, pasbana – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pasaman Barat ke-21 yang berlangsung pada Jumat (3/1/2025) malam di Halaman Kantor Bupati Pasaman Barat dimeriahkan oleh penampilan seni tradisional Ronggiang Pusako Anak Nagari dari Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman.
Kesenian yang menggabungkan keunikan budaya Minangkabau dan Jawa ini sukses mencuri perhatian pengunjung dengan atraksi memukau.
Acara yang digelar di bawah koordinasi Dinas Pariwisata Pasaman Barat ini dihadiri oleh ratusan masyarakat dan pejabat daerah, termasuk Bupati Pasaman Barat, Risnawanto.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasinya terhadap Ronggiang Pusako Anak Nagari sebagai simbol kekayaan budaya lokal yang perlu terus dilestarikan.
"Ronggiang ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga representasi identitas budaya kita. Seni tradisional ini harus terus kita jaga dan wariskan kepada generasi muda," ujar Risnawanto.
Ronggiang Pusako Anak Nagari merupakan seni tradisional yang lahir dari akulturasi budaya Jawa dan Minangkabau. Salah satu ciri khasnya adalah penyampaian pantun secara spontan sesuai dengan situasi dan kondisi saat pertunjukan berlangsung. Seni ini juga diiringi oleh lagu-lagu tradisional seperti Mainang Siboga dan Anak Dagang, yang memberikan nuansa khas dan emosional kepada para penonton.
Pada malam tersebut, Ronggiang Pusako Anak Nagari menampilkan sejumlah tarian unggulan, termasuk Tari Saputangan, yang melambangkan kebersamaan dan keramahan masyarakat setempat. Perpaduan gerakan dinamis penari dan alunan musik tradisional mampu menghadirkan suasana meriah sekaligus menghibur penonton.
"Kami merasa bangga bisa ikut tampil dalam perayaan ini. Ronggiang tidak hanya seni, tetapi juga cara kami menjaga nilai-nilai budaya," ungkap Rudi Irwansyah, salah satu anggota sanggar Ronggiang Pusako Anak Nagari.
Penampilan Ronggiang Pusako Anak Nagari mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat yang hadir. Banyak di antara mereka mengabadikan momen tersebut melalui ponsel pintar mereka, membagikannya di media sosial, sehingga menambah eksposur terhadap seni tradisional ini.
Salah satu pengunjung, Yulia, mengungkapkan kekagumannya terhadap pertunjukan tersebut. "Saya terharu melihat penampilan mereka. Ini menunjukkan bahwa budaya kita masih sangat hidup dan dihargai," ujarnya.
Dinas Pariwisata Pasaman Barat menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan pelestarian seni tradisional seperti ronggiang. Kepala Dinas Pariwisata, Yulhendri, mengungkapkan bahwa kesenian ini akan menjadi bagian dari program strategis pemerintah untuk mempromosikan potensi wisata budaya Pasaman Barat.
"Kami akan terus mendukung sanggar seni yang ada di Pasaman Barat. Kesenian seperti Ronggiang Pusako Anak Nagari ini dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang potensial," jelas Yulhendri.
Melalui perayaan Hari Jadi Pasaman Barat ke-21, seni tradisional Ronggiang diharapkan semakin dikenal luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Upaya kolaboratif antara pemerintah, sanggar seni, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga eksistensi warisan budaya ini di tengah arus modernisasi.
Dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh Ronggiang Pusako Anak Nagari, Pasaman Barat membuktikan bahwa budaya lokal dapat menjadi pilar identitas yang kuat sekaligus sarana hiburan yang memikat.(rel/bd)