Jakarta, pasbana – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, di Kantor Kementerian PU, Selasa (4/2/2025). Pertemuan ini membahas kelanjutan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur strategis di Sumbar, serta laporan dampak bencana yang melanda provinsi tersebut pada pertengahan tahun 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi mengusulkan beberapa proyek infrastruktur yang dinilai sangat prioritas bagi masyarakat Sumbar. "Alhamdulillah, kita sudah bertemu dengan Pak Menteri. Selain mengusulkan kelanjutan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur, kami juga melaporkan dampak bencana yang melanda Sumbar pada pertengahan tahun lalu," ujar Mahyeldi.
Adapun proyek-proyek yang diusulkan antara lain pembangunan sabodam di lereng Gunung Marapi, penyelesaian jalan Teluk Tapang, perbaikan ruas jalan Air Dingin, perbaikan ruas jalan Balingka-Padang Luar, pembangunan fly over Sitinjau, serta kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru. "Seluruhnya penting dan sangat prioritas bagi masyarakat Sumbar," tegas Mahyeldi.
Menteri PU, Dody Hanggodo, merespons positif usulan tersebut. Ia menyatakan bahwa usulan tersebut akan segera dibahas secara internal di Kementerian PU. "Nanti usulan ini akan kita bahas dalam rapat internal, sekarang kita tampung dulu," kata Dody.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari Pemprov Sumbar, antara lain Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR), Era Sukma Munaf; Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi, Ahdiyarsyah; Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Sumbar, Ria Wijayanti; Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumbar, Mursalim; serta Kepala Badan Penghubung, Aschari.
Selain pembahasan proyek infrastruktur, Gubernur Mahyeldi juga melaporkan dampak bencana alam yang melanda Sumbar pada pertengahan 2024. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan, yang memengaruhi mobilitas dan perekonomian masyarakat.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, lebih dari 50 ruas jalan mengalami kerusakan berat akibat bencana tersebut. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk segera mengajukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur baru guna memulihkan kondisi wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru. Tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Sumatera Barat dan Riau, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi.
Berdasarkan data Kementerian PU, hingga akhir 2024, progres pembangunan tol tersebut telah mencapai 65%. Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan proyek ini dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Respons positif dari Menteri PU terhadap usulan Gubernur Sumbar menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan infrastruktur di daerah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur antarwilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap usulan ini dapat segera direalisasikan, mengingat pentingnya proyek-proyek tersebut bagi masyarakat Sumbar," ujar Mahyeldi.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. (Tsa)