Pasbana - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara pada Senin, 24 Februari, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memobilisasi pendanaan bagi proyek-proyek strategis tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Badan ini merupakan sovereign wealth fund (SWF) kedua Indonesia setelah Indonesia Investment Authority (INA), dan akan dipimpin oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, sebagai CEO. Pandu Sjahrir dan Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, masing-masing akan menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Chief Operating Officer (COO).
Sovereign wealth fund (SWF) atau dana kekayaan negara adalah instrumen investasi yang dimiliki oleh pemerintah suatu negara. Tujuannya adalah untuk mengelola aset negara, termasuk dari sumber daya alam, cadangan devisa, atau surplus APBN, guna menghasilkan keuntungan jangka panjang. Danantara hadir sebagai upaya untuk mempercepat pembiayaan proyek-proyek strategis nasional, seperti infrastruktur, energi, dan hilirisasi industri, tanpa harus mengandalkan utang atau defisit APBN.
Menurut Bloomberg, Danantara dirancang untuk menarik investasi asing dan domestik, serta mengoptimalkan pengelolaan BUMN. Dony Oskaria menyatakan bahwa Danantara akan mengelola seluruh BUMN per akhir Maret 2025. Pada tahap awal, tujuh BUMN besar akan dikelola, termasuk Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Telkom Indonesia (TLKM), PT PLN, PT Pertamina, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Mengapa Danantara Dibutuhkan?
1. Mengurangi Beban APBN: Proyek-proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri membutuhkan dana besar. Dengan adanya Danantara, pemerintah dapat menarik investasi swasta dan asing tanpa harus mengandalkan APBN, yang seringkali terbatas.
2. Meningkatkan Efisiensi BUMN: BUMN seringkali dihadapkan pada tantangan tata kelola dan kinerja yang kurang optimal. Dengan pengelolaan profesional oleh Danantara, diharapkan BUMN dapat lebih kompetitif dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
3. Menarik Investasi Asing: SWF seperti Danantara dapat menjadi jembatan bagi investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan arus investasi langsung (FDI) ke Indonesia.
Meski memiliki potensi besar, Danantara juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, tata kelola yang transparan dan akuntabel menjadi kunci keberhasilan. SWF di negara lain, seperti Norwegia dengan Government Pension Fund Global-nya, berhasil karena sistem pengelolaan yang terbuka dan profesional. Kedua, koordinasi antara Danantara dan INA perlu diperkuat agar tidak terjadi tumpang tindih fungsi.
Di sisi lain, peluang Danantara sangat besar. Dengan aset BUMN yang dikelola mencapai triliunan rupiah, Danantara dapat menjadi kekuatan baru dalam pasar modal Indonesia. Investor juga dapat melihat ini sebagai sinyal positif bagi stabilitas ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
Bagi masyarakat umum, kehadiran Danantara dapat membawa dampak positif secara tidak langsung. Proyek-proyek strategis yang didanai oleh Danantara, seperti pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri, dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengelolaan BUMN yang lebih efisien dapat meningkatkan kualitas layanan publik, seperti listrik, telekomunikasi, dan perbankan.
Bagi investor, baik retail maupun institusi, kehadiran Danantara dapat menjadi sinyal untuk mempertimbangkan kembali portofolio investasi mereka. Saham-saham BUMN yang dikelola oleh Danantara, seperti BMRI, BBRI, dan TLKM, berpotensi mengalami peningkatan kinerja dalam jangka menengah hingga panjang. Namun, investor tetap perlu melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
Peluncuran Danantara menandai langkah maju bagi Indonesia dalam mengelola aset negara secara profesional dan strategis. Dengan tata kelola yang baik, Danantara tidak hanya dapat mendukung proyek-proyek strategis nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global.
Mari terus pantau perkembangan Danantara dan dampaknya terhadap pasar modal serta ekonomi Indonesia. Tingkatkan literasi finansial Anda dengan membaca artikel terkait dan selalu update dengan informasi terbaru seputar investasi dan ekonomi. Referensi data dalam artikel ini dapat dilacak dari laporan Bloomberg dan pernyataan resmi pemerintah.