Padang Panjang, pasbana – Harga tiga jenis komoditas cabai mengalami penurunan di Pasar Pusat Padang Panjang pada minggu ketiga Februari 2025. Penurunan harga yang cukup signifikan terjadi pada cabai rawit dan cabai merah, sementara cabai hijau juga turun meski tidak sebesar dua jenis cabai lainnya.
Informasi ini disampaikan oleh Analis Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang Panjang, Chandra Efriko, S.E., pada Sabtu (22/2/2025).
Menurut Chandra, cabai rawit mengalami penurunan harga sebesar Rp9.167 per kilogram, atau turun 13,41% dari harga sebelumnya yang mencapai Rp68.334/kg menjadi Rp59.167/kg. Sementara itu, cabai merah turun sebesar Rp9.167 per kilogram, atau turun 17,41% dari Rp52.667/kg menjadi Rp43.500/kg. Adapun cabai hijau turun sebesar Rp3.334 per kilogram, atau turun 6,99% dari Rp47.667/kg menjadi Rp44.333/kg.
“Penurunan harga ini dipengaruhi oleh bertambahnya stok komoditas dari luar daerah, yang mampu mengurangi ketimpangan antara pasokan dan permintaan di tingkat konsumen. Dengan demikian, harga pun bisa lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya,” jelas Chandra.
Selain cabai, komoditas lain yang juga mengalami penurunan harga adalah bawang merah dan bawang daun. Bawang merah turun sebesar Rp667 per kilogram, dari Rp32.334/kg menjadi Rp31.667/kg. Sementara itu, bawang daun turun sebesar Rp1.000 per kilogram, dari Rp6.000/kg menjadi Rp5.000/kg.
Di sisi lain, hanya dua komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu daging ayam broiler dan kacang kedelai. Daging ayam broiler naik sebesar Rp500 per kilogram, dari Rp27.667/kg menjadi Rp28.167/kg. Sedangkan kacang kedelai naik sebesar Rp250 per kilogram, dari Rp10.750/kg menjadi Rp11.000/kg.
Chandra menjelaskan bahwa penurunan harga cabai dan beberapa komoditas lainnya dipicu oleh peningkatan pasokan dari daerah lain. “Ketika stok melimpah, harga cenderung turun karena persaingan antarpenjual meningkat. Ini adalah mekanisme pasar yang wajar,” ujarnya.
Data dari Dinas Pertanian setempat menunjukkan bahwa pasokan cabai dari daerah penghasil utama seperti Sumatera Barat dan sekitarnya meningkat sebesar 15% pada minggu ini. Hal ini sejalan dengan musim panen yang sedang berlangsung, sehingga pasokan ke pasar-pasar lokal, termasuk Pasar Pusat Padang Panjang, menjadi lebih stabil.
Bagi konsumen, penurunan harga cabai dan bawang tentu menjadi kabar baik, terutama bagi mereka yang kerap menggunakan bahan-bahan tersebut dalam masakan sehari-hari. “Saya senang harga cabai turun karena bisa menghemat pengeluaran belanja,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Pusat Padang Panjang.
Namun, bagi sebagian pedagang, penurunan harga ini justru menimbulkan kekhawatiran. “Kalau harga turun terus, margin keuntungan kami juga ikut turun. Tapi kami tetap bersyukur karena stok melimpah, jadi tidak perlu khawatir kehabisan barang,” kata Andi, salah seorang pedagang cabai di pasar tersebut.
Chandra memprediksi bahwa harga cabai dan komoditas lainnya akan stabil dalam beberapa minggu ke depan, seiring dengan berlanjutnya musim panen. “Selama pasokan tetap lancar, harga di tingkat konsumen tidak akan mengalami fluktuasi yang signifikan,” tuturnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa faktor cuaca dan distribusi barang tetap perlu diperhatikan. “Jika terjadi gangguan pada distribusi atau cuaca buruk yang memengaruhi panen, harga bisa kembali naik,” imbuhnya.
Penurunan harga cabai rawit, cabai merah, dan cabai hijau di Pasar Pusat Padang Panjang pada minggu ketiga Februari 2025 menjadi angin segar bagi konsumen.
Peningkatan pasokan dari daerah lain menjadi faktor utama penurunan harga tersebut. Sementara itu, kenaikan harga hanya terjadi pada daging ayam broiler dan kacang kedelai. Dengan stok yang melimpah, diharapkan harga komoditas tetap stabil dalam waktu dekat.[*]