Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Nagari Kinari Gelar Tradisi Sadakah Limau, Sambut Ramadhan dengan Semangat Kebersamaan

28 Februari 2025 | 06:48 WIB Last Updated 2025-02-28T09:18:49Z



Solok, pasbana  – Masyarakat Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, menggelar tradisi Sadakah Limau Kinari dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Acara yang berlangsung meriah tersebut digelar di depan Kantor Wali Nagari Kinari pada Kamis (27/2/25). Tradisi ini tidak hanya menjadi momentum kebersamaan warga, tetapi juga memperkuat identitas budaya Minangkabau yang kaya akan nilai filosofis.
 
Sadakah Limau Kinari adalah tradisi turun-temurun masyarakat Nagari Kinari yang dilaksanakan setiap tahun menjelang Ramadhan. Tradisi ini melambangkan rasa syukur, kebersamaan, dan gotong royong dalam menyambut bulan suci. Acara ini diisi dengan berbagai pertunjukan kesenian tradisional, seperti silek (silat Minangkabau), tari tradisional, dan seni pertunjukan lainnya yang menggambarkan kekayaan budaya Minangkabau.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Wirasto, SH, unsur Forkopimcam Bukit Sundi, wali nagari, niniak mamak, tokoh masyarakat, Bundo Kanduang, serta seluruh lapisan masyarakat Nagari Kinari. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kinari, Dt Mangkuto Arek, menegaskan bahwa Sadakah Limau merupakan warisan budaya yang harus terus dijaga dan dipertahankan. “Tradisi ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus melestarikannya,” ujarnya. 

Pamong Budaya Kabupaten Solok, Wirasto, SH, menambahkan bahwa Sadakah Limau bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Nagari Kinari. “Tradisi ini memiliki nilai filosofis yang tinggi, mencerminkan gotong royong, rasa syukur, dan kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” jelasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Solok, Ivoni Munir, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya ini. “Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat Nagari Kinari yang tetap menjaga adat dan budaya di tengah arus modernisasi. Ini adalah aset berharga yang harus terus kita pertahankan. Pemerintah daerah akan selalu mendukung kegiatan budaya seperti ini agar tetap lestari,” katanya.

Acara dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian anak nagari, seperti silek, tari tradisional, dan seni pertunjukan lainnya. Masyarakat terlihat antusias menyaksikan dan berpartisipasi dalam setiap rangkaian acara. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, mempererat hubungan sosial, dan menjaga kearifan lokal.

Dengan digelarnya Sadakah Limau Kinari, masyarakat diharapkan semakin mempererat silaturahmi dan menjaga kearifan lokal dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya leluhur mereka.

Tradisi Sadakah Limau Kinari tidak hanya menjadi ajang kebersamaan warga Nagari Kinari, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dalam melestarikan warisan budaya. Dengan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, tradisi ini diharapkan dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga kearifan lokal. (rel/bd)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update