Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Padang Gencarkan Penertiban Pengemis dan Anjal untuk Ciptakan Ketenangan Selama Bulan Ramadan

25 Februari 2025 | 06:41 WIB Last Updated 2025-02-25T03:46:59Z




Padang, pasbana – Menyambut bulan suci Ramadan yang penuh berkah, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang mengambil langkah tegas dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penertiban terhadap pengemis, gelandangan dan pengamen (gepeng), anak jalanan (anjal), serta tuna wisma yang dinilai mengganggu ketertiban umum, terutama di kawasan lampu merah dan jalan utama.

Bulan Ramadan merupakan momen penting bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, keberadaan gepeng, anjal, dan pengemis di sejumlah titik strategis seperti lampu merah dinilai mengganggu ketenangan warga dalam menjalankan ibadah puasa. Untuk itu, Pemkot Padang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar operasi penertiban secara intensif mulai Senin (24/2/2025).

“Kita ingin warga nyaman dalam menghadapi bulan Ramadan dan beribadah,” tegas Asisten I Setdako Padang, Edi Hasymi, usai memimpin Rapat Persiapan Operasi Tertib Tibum Sambut Bulan Ramadan di Balai Kota Padang, Aie Pacah.

Operasi ini tidak hanya berlangsung selama bulan Ramadan, tetapi juga dimulai sebelumnya sebagai langkah antisipasi lonjakan aktivitas yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat. Instruksi Wali Kota Padang menjadi dasar pelaksanaan operasi ini, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh warga.

Penertiban langsung dilakukan pada Senin sore, dengan tim gabungan menyisir jalan utama seperti Simpang Hotel Grand Zuri di Alang Laweh hingga Rumah Makan Lamun Ombak di Jalan Khatib Sulaiman. Kasatpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, menjelaskan bahwa keberadaan gepeng, anjal, dan pengemis sudah sangat meresahkan warga.

“Mereka yang ditangkap nantinya kita serahkan ke pihak Dinas Sosial maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Kedua dinas tersebut akan melakukan sosialisasi agar pelaku tidak lagi melakukan hal serupa,” ujar Chandra.

Selain itu, personel Satpol PP akan ditempatkan di titik-titik rawan seperti lampu merah di sepanjang Jalan Bypass untuk memastikan tidak ada lonjakan aktivitas yang mengganggu ketertiban.

Dalam operasi ini, Pemkot Padang juga menyoroti kasus pengemis yang melibatkan anak-anak. Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Eri Sendjaya, menyebut bahwa pihaknya akan menurunkan tim lengkap dengan psikolog untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terlibat dalam aktivitas pengemisan.

“Kita fokus kepada pengemis yang melibatkan anak karena asap kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan mereka. Selain itu, anak-anak dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,” kata Eri.

Eri juga menegaskan bahwa ada ancaman pidana bagi siapa saja yang mengeksploitasi anak untuk kegiatan pengemisan atau aktivitas lain yang merugikan. Hal ini menjadi perhatian serius dalam operasi penertiban kali ini.

Penertiban ini melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Padang. Selain Satpol PP, Dinas Sosial, dan DP3AP2KB, operasi ini juga melibatkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta sejumlah kecamatan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program dan menciptakan sinergi antarlembaga.

Sebagian besar warga menyambut baik langkah yang diambil Pemkot Padang. “Saya setuju dengan operasi ini karena selama ini banyak pengemis dan gepeng yang mangkal di lampu merah. Ini mengganggu kenyamanan, apalagi saat bulan puasa,” ujar Rina, salah seorang warga yang tinggal di kawasan Alang Laweh.

Namun, ada juga yang berharap agar penertiban ini tidak hanya bersifat sementara, melainkan menjadi program berkelanjutan untuk mengatasi masalah sosial secara komprehensif.

Operasi penertiban yang digelar Pemkot Padang menjelang dan selama bulan Ramadan ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat. Dengan melibatkan berbagai OPD dan fokus pada perlindungan anak, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang. Keberhasilan operasi ini tentunya bergantung pada dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan kenyamanan selama bulan suci Ramadan.(rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update