Notification

×

Iklan

Iklan

Tradisi Malamang Kelurahan Jati Sambut Ramadhan 1446 H dengan Semangat Kebersamaan

16 Februari 2025 | 22:24 WIB Last Updated 2025-02-17T01:28:12Z



Padang, pasbana – Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Bundo Kanduang Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, kembali menggelar tradisi Malamang pada Minggu (16/2/2025) di Lapangan Balai Pemuda Jati Rumah Gadang. Kegiatan yang diikuti oleh sembilan Rukun Warga (RW) se-Kelurahan Jati ini berlangsung meriah, penuh semangat kebersamaan, dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat setempat.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Camat Padang Timur, Diko Eka Putra, dan dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, yang juga merupakan tokoh masyarakat Jati. Turut hadir Lurah Jati, Agusman, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Jati, Harlin, serta para Ketua RT/RW se-Kelurahan Jati. Kehadiran mereka menandakan pentingnya tradisi ini dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal.

Malamang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Minangkabau dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Lamang, makanan khas yang dihasilkan dari tradisi ini, terbuat dari beras ketan dan santan, dimasak dalam bambu, lalu dibakar dengan bara api kecil hingga matang. Proses pembuatannya membutuhkan keahlian, kekompakan, dan kerja sama tim, sehingga tradisi ini tidak hanya sekadar memasak, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial.

Sebagai bagian dari acara, digelar perlombaan Malamang antar-RW yang menambah semarak suasana. Setelah melalui penilaian ketat dari dewan juri, RW 003 berhasil meraih juara pertama. Kemenangan ini diraih berkat keunggulan dalam teknik memasak, cita rasa lamang yang khas, serta kekompakan tim. Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami proses pembuatan lamang.

Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, mengapresiasi semangat dan kekompakan warga Jati dalam menjaga tradisi Malamang. "Ini merupakan momentum mempererat silaturahmi di Kelurahan Jati dengan membangkitkan kembali tradisi Malamang. Saya bangga sekali melihat kekompakan Bundo Kanduang Kelurahan Jati. Terus pertahankan budaya ini setiap tahunnya agar tidak hilang ditelan zaman," ujarnya.

Camat Padang Timur, Diko Eka Putra, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif Bundo Kanduang dalam melestarikan budaya Minangkabau. "Saya sangat mengapresiasi Bundo Kanduang Kelurahan Jati yang telah menggelar tradisi Malamang ini. Harapannya, ke depan generasi muda bisa lebih dilibatkan, sehingga mereka memahami dan melestarikan proses pembuatan lamang. Jika terus dikembangkan, Kelurahan Jati bisa menjadi Kampung Lamang yang dikenal luas," katanya.
  
Lebih lanjut, Diko Eka Putra menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar memasak lamang, tetapi juga bagian dari pelestarian budaya dan edukasi bagi masyarakat. "Tradisi seperti ini harus tetap dijaga agar nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kearifan lokal tetap tertanam di masyarakat. Semoga tahun depan tradisi Malamang bisa lebih meriah dan semakin banyak melibatkan generasi muda," tambahnya.

Ketua Bundo Kanduang Kelurahan Jati, Ita, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga sekaligus mengangkat kembali tradisi yang mulai jarang ditemukan. "Kami ingin menjaga tali silaturahmi antar masyarakat Jati, menjaga kekompakan, serta membangkitkan batang tarandam agar Kelurahan Jati bisa dikenal sebagai Kampung Lamang," ungkapnya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan tahun ini, diharapkan tradisi Malamang di Kelurahan Jati dapat terus menjadi agenda tahunan, sekaligus mengangkat citra daerah sebagai pusat kuliner dan budaya Minangkabau yang autentik. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang potensial bagi Kota Padang.

Tradisi Malamang di Kelurahan Jati menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal masih hidup dan terus dijaga oleh masyarakat. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan tradisi ini akan tetap lestari dan menjadi warisan budaya yang berharga bagi masa depan. Semoga semangat kebersamaan dan pelestarian budaya ini terus menginspirasi daerah lain untuk menjaga tradisi mereka masing-masing. Makin tahu Indonesia.  (rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update