Notification

×

Iklan

Iklan

Bappeda Sumbar Bantah Isu Pembangunan Mandeg: Bukti Kemajuan Signifikan di Bawah Kepemimpinan Gubernur Mahyeldi

29 Maret 2025 | 23:21 WIB Last Updated 2025-03-30T00:30:46Z


Padang, pasbana - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Medi Iswandi, secara tegas membantah isu yang menyatakan pembangunan di Sumbar mandeg (stagnan) dalam 15 tahun terakhir. 

Menurutnya, klaim tersebut tidak didukung data dan bertentangan dengan fakta kemajuan yang dicapai, khususnya dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah.  

Dalam konferensi pers di Padang, Sabtu (29/03/2025), Medi Iswandi menyatakan keprihatinannya atas narasi yang tidak berdasar tersebut.  

"Kami sangat menyayangkan anggapan bahwa pembangunan di Sumbar mandeg. Tudingan ini keliru dan tidak didukung fakta terukur," tegas Medi.  

Ia mengemukakan sejumlah indikator pembangunan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 yang menunjukkan kemajuan signifikan di berbagai sektor.  

Bukti Kemajuan Pembangunan Sumbar

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
- IPM Sumbar mencapai 76,43 (tertinggi ke-2 di Sumatera dan ke-6 secara nasional).  
- Rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah berada di atas angka nasional.  

2. Indeks Daya Saing Daerah
- Skor 3,70, setara dengan Sumatera Utara dan tertinggi di luar Jawa-Bali.  

3. Penurunan Kemiskinan & Ketimpangan Ekonomi
- Tingkat kemiskinan turun ke 5,42% (terendah dalam 10 tahun).  
- Gini Ratio 0,287 (menunjukkan ketimpangan rendah).  

4. Perencanaan Pembangunan
- Nilai Indeks Perencanaan Pembangunan Daerah: 94,59 (peringkat 2 nasional, di bawah Jawa Barat).  

5. Penghargaan Nasional
- Jumlah penghargaan meningkat dari 28 (2022) menjadi 41 (2024).  

"Ini bukan klaim kosong, melainkan hasil kerja nyata yang diakui secara nasional," tegas Medi.  

Medi menekankan bahwa keberhasilan pembangunan mencakup aspek sosial, ekonomi, dan SDM, bukan hanya infrastruktur.  

"Kami terbuka terhadap kritik konstruktif, tetapi harus berbasis data. Mari bersama memajukan Sumbar," ajaknya.  

Pernyataan ini diharapkan mengklarifikasi keraguan publik sekaligus mendorong kolaborasi multipihak untuk mempertahankan momentum pembangunan.  (rel/bd)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update