Pasbana - Pasar saham global belakangan ini menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian. Banyak investor yang mulai bertanya-tanya: apakah kita sedang menuju ke arah global correction?
Jika iya, apa yang harus dilakukan? Salah satu strategi yang sering dibicarakan adalah average down, yaitu menurunkan rata-rata harga beli dengan membeli lebih banyak saham saat harganya turun. Namun, apakah ini benar-benar solusi yang tepat?
Mari kita bahas mengapa beberapa legenda investasi justru menolak strategi ini, dan apa yang bisa kita pelajari dari mereka.
Apa Itu Global Correction?**
Sebelum kita masuk ke strategi investasi, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan global correction. Correction adalah penurunan harga saham atau indeks pasar saham sebesar 10% atau lebih dari puncak terakhirnya.
Jika ini terjadi secara global, artinya banyak pasar saham di berbagai negara yang mengalami penurunan secara bersamaan. Fenomena ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti ketegangan geopolitik, inflasi tinggi, atau perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Average Down: Solusi atau Jebakan?
Average down adalah strategi di mana investor membeli lebih banyak saham saat harganya turun, dengan harapan bisa menurunkan rata-rata harga beli dan mendapatkan keuntungan saat harga naik kembali. Namun, tidak semua investor legendaris setuju dengan strategi ini.
1. Warren Buffett dan Sir John Templeton: Pengecualian yang Membuktikan Aturan
Warren Buffett dan Sir John Templeton adalah dua nama besar yang dikenal menggunakan strategi average down. Buffett, misalnya, sering kali membeli lebih banyak saham perusahaan yang dia yakini memiliki nilai intrinsik kuat saat harganya turun. Templeton juga dikenal sebagai investor yang mencari peluang di tengah kepanikan pasar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kedua investor ini memiliki pendekatan yang sangat selektif. Mereka tidak sembarangan melakukan average down. Buffett, misalnya, hanya melakukan ini pada perusahaan yang dia pahami betul dan yakin akan prospek jangka panjangnya.
2. Ray Dalio: Fleksibilitas adalah Kunci
Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, memiliki pendekatan yang lebih makro. Dia tidak selalu menentang average down, tetapi dia akan menghindarinya jika kondisi makroekonomi tidak mendukung. Misalnya, jika dia melihat risiko resesi global, Dalio akan beralih ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi atau emas.
3. William O'Neill, Peter Lynch, dan Lainnya: Jangan Pernah Average Down
Di sisi lain, William O'Neill, Peter Lynch, dan beberapa legenda investasi lainnya sangat menentang strategi average down. Lynch, misalnya, pernah berkata, "Jangan menyiram rumput liar dan memetik bunga." Maksudnya, jangan terus menambah investasi pada saham yang buruk (weeds) dan abaikan saham yang bagus (flowers).
Mark Minervini, juara trading saham, juga menegaskan bahwa average down adalah strategi yang buruk. Dia lebih memilih untuk memotong kerugian dengan cepat dan fokus pada saham-saham yang menunjukkan kinerja kuat.
Mengapa Hanya yang Terkaya yang Melakukan Average Down?
Pertanyaan menarik muncul: mengapa hanya investor terkaya seperti Buffett dan Templeton yang melakukan average down? Jawabannya sederhana: mereka memiliki sumber daya dan pengetahuan yang luar biasa. Mereka bisa melakukan analisis mendalam dan memiliki kesabaran untuk menunggu hingga harga saham pulih.
Bagi investor retail yang tidak memiliki sumber daya tersebut, average down bisa menjadi jebakan yang mahal.
Tips Praktis untuk Menghadapi Global Correction
1. Jangan Panik: Pasar saham selalu naik turun. Yang penting adalah memiliki rencana investasi yang jelas.
2. Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi bisa mengurangi risiko.
3. Cut Loss dengan Cepat: Jika Anda mengikuti saran William O'Neill atau Mark Minervini, jangan ragu untuk memotong kerugian jika saham tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
4. Tetap Update dengan Berita Ekonomi: Kondisi makroekonomi bisa sangat memengaruhi pasar saham. Pastikan Anda selalu update dengan berita terbaru.
5. Belajar dari yang Terbaik: Pelajari strategi dari para legenda investasi dan sesuaikan dengan gaya investasi Anda.
Literasi Finansial adalah Kunci
Global correction mungkin menakutkan, tetapi dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa menghadapinya dengan lebih percaya diri. Ingat, tidak semua strategi cocok untuk semua orang. Average down mungkin bekerja untuk Warren Buffett, tetapi belum tentu untuk Anda. Yang penting adalah terus belajar dan meningkatkan literasi finansial Anda.(*)
**Ayo, terus ikuti perkembangan pasar saham dan tingkatkan pengetahuan investasi Anda! Jangan lupa baca artikel terkait lainnya untuk wawasan yang lebih mendalam!