Notification

×

Iklan

Iklan

Gunung Marapi Erupsi Kembali, Status Waspada Dinaikkan dan Warga Diimbau Waspada

17 Maret 2025 | 16:29 WIB Last Updated 2025-03-17T12:33:41Z


Agam, pasbana - Gunung Marapi kembali meletus pada Senin (17/3/2025) siang, setelah sebelumnya mengalami erupsi pada Minggu (16/3/2024) pagi. Erupsi terbaru ini disertai dengan suara dentuman keras dan mengeluarkan abu vulkanik, memicu kekhawatiran masyarakat sekitar. Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 34 detik.  

"Erupsi ini merupakan kelanjutan dari aktivitas vulkanik yang meningkat sejak akhir tahun 2023. Saat ini, Gunung Marapi berstatus Level II atau Waspada," jelas Teguh Purnomo, petugas PGA, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (17/3/2025).  

Gunung Marapi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pada 3 Desember 2023, gunung ini mengalami erupsi besar yang menewaskan 23 pendaki. Sejak saat itu, Gunung Marapi terus mengeluarkan abu vulkanik dan material vulkanik lainnya.  

Pada Sabtu (11/5/2024), bencana banjir lahar terjadi di wilayah Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman, menewaskan 60 warga. Kejadian ini semakin memperparah kondisi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung.  
  
Menurut Teguh Purnomo, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati kawah dalam radius 3 kilometer. "Kami juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman lahar, terutama saat musim hujan," ujarnya.  

Selain itu, warga diimbau untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu vulkanik. Abu vulkanik diketahui mengandung partikel halus yang dapat membahayakan kesehatan, terutama saluran pernapasan.  
 
Erupsi terbaru ini belum dilaporkan menimbulkan korban jiwa. Namun, aktivitas vulkanik yang terus meningkat membuat masyarakat waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau perkembangan Gunung Marapi dan akan memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan.  

"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat," tambah Teguh.  
 
Bencana Gunung Marapi yang berulang kali terjadi memerlukan penanganan serius dari berbagai pihak. Pemerintah setempat telah membentuk tim tanggap darurat dan menyiapkan posko-posko pengungsian di beberapa titik aman. Selain itu, sosialisasi mengenai mitigasi bencana terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.  

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang memiliki sejarah erupsi panjang. Sejak tahun 1800-an, gunung ini telah meletus lebih dari 50 kali.  

Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Senin (17/3/2025) siang kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pihak berwenang, dan selalu memantau informasi terbaru dari sumber resmi.  

"Kami berharap tidak ada korban jiwa dalam erupsi kali ini. Masyarakat harus tetap waspada dan siap siaga," pungkas Teguh.  (rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update