Pasbana - Indonesia, negeri kaya rempah dan kuliner lezat, ternyata sedang menghadapi musuh baru yang tak terduga: obesitas. Ya, kita bukan cuma kaya rendang dan sate, tapi juga masuk dalam 10 besar negara dengan kasus obesitas ekstrem tertinggi di dunia. Ironis, bukan? Di saat kita bangga dengan kekayaan alam dan budaya, angka obesitas justru meroket bak harga cabai saat Lebaran.
Data terbaru menunjukkan, 8,3% remaja usia 13-15 tahun dan 9,2% anak usia 5-12 tahun sudah bergelut dengan obesitas. Bahkan, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menyebutkan, 20% anak Indonesia mengalami obesitas. Angka ini bukan cuma statistik biasa, tapi alarm yang harus kita waspadai. Jika dibiarkan, generasi muda kita bukan cuma akan jadi generasi emas, tapi juga generasi "gemuk" yang rentan penyakit.
HP: Bukan Cuma Bikin Ketagihan, Tapi Juga Bikin Mager
Siapa sangka, gadget yang kita anggap sebagai teman setia justru jadi biang keladi obesitas? Ya, keberadaan HP (handphone) membuat kita jadi mager—malas gerak. Scroll-scroll media sosial, nonton video, atau main game seharian bikin kita lupa untuk bergerak. WHO pun sudah menetapkan obesitas sebagai pandemi global. Dari 8,3 miliar penduduk bumi, 1,9 miliar jiwa mengalami obesitas, dengan 650 juta di antaranya masuk kategori obesitas ekstrem.
Tapi jangan salah, ini bukan cuma masalah Indonesia. Global Hunger Index (GHI) mencatat, angka kelaparan memang turun, tapi jumlah orang yang mati karena "kekenyangan" justru meningkat. Ya, kita sedang hidup di era di orang lebih banyak mati karena kebanyakan makan daripada kurang makan. Tragis, bukan?
Kelebihan Makan: Musuh Dalam Selimut
Fakta yang lebih mengkhawatirkan, 70% penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan stroke disebabkan oleh kelebihan makan. Jadi, obesitas bukan cuma soal penampilan, tapi juga ancaman serius bagi kesehatan. Bayangkan, di satu sisi kita berjuang melawan kelaparan, di sisi lain kita juga harus berperang melawan "kekenyangan" yang mematikan.
Lalu, apa solusinya? Pertama, kita perlu menyadari bahwa obesitas adalah masalah serius yang butuh penanganan komprehensif. Mulai dari edukasi pola makan sehat, hingga kampanye gerakan fisik. Kedua, kurangi kebiasaan mager. Jangan biarkan HP jadi dalang kemalasan kita. Ayo, bangkit dari sofa, matikan notifikasi, dan mulai bergerak!
Jangan Biarkan Obesitas Jadi "Warisan"
Indonesia punya potensi besar untuk menjadi negara maju, tapi jangan sampai obesitas jadi penghalang. Generasi muda adalah masa depan bangsa, dan kita tidak ingin mereka terbebani oleh masalah kesehatan yang sebenarnya bisa dicegah. Jadi, mari kita lawan obesitas bersama-sama. Karena sehat itu mahal, tapi sakit jauh lebih mahal. Jangan sampai kita jadi bangsa yang kaya raya, tapi juga kaya lemak. Makin tahu Indonesia.
Gimana, masih mau nongkrong sambil makan keripik dan cola? Yuk, mulai hidup sehat dari sekarang!
(budi)