Notification

×

Iklan

Iklan

Kecelakaan Kerja di Tambang Batu Bara Sawahlunto: DPD IMM Sumbar Soroti Dugaan Kelalaian Perusahaan dan Peran Wakil Walikota

09 Maret 2025 | 22:17 WIB Last Updated 2025-03-09T15:17:18Z


Sawahlunto, pasbana  – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Barat menyoroti kecelakaan kerja yang menimpa seorang pekerja tambang batu bara di lubang tambang dalam di Dusun Parambahan, Desa Batu Tanjung, Kecamatan Kalawi, Kota Sawahlunto. 

Korban, yang merupakan karyawan PT. Dasrat Sarana Arang Sejati, ditemukan dalam kondisi kritis setelah terhimpit reruntuhan dinding tambang selama berjam-jam. Kejadian ini memunculkan dugaan kelalaian perusahaan dalam menjalankan protokol keselamatan kerja.
  
Menurut Hanafi, Ketua DPD IMM Sumatera Barat, korban ditemukan dengan kondisi patah tulang di kaki. “Kami turut berdukacita atas musibah yang menimpa salah satu saudara kita, pekerja tambang di Sawahlunto. Dugaan sementara, korban terhimpit reruntuhan dinding tambang selama berjam-jam dan ditemukan dalam kondisi kritis,” ujar Hanafi.

Hanafi juga menyoroti proses evakuasi yang diduga tidak melibatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Informasi sementara yang kami terima, evakuasi dilakukan secara mandiri oleh pekerja di lokasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi perusahaan dalam menangani insiden ini,” tambahnya.

DPD IMM Sumatera Barat menilai kejadian ini mencerminkan pelanggaran terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 35 ayat (1) dan Pasal 86 ayat (1), yang mewajibkan perusahaan untuk memberikan perlindungan keselamatan, kesejahteraan, dan kesehatan kepada tenaga kerja. “Perusahaan seharusnya memastikan sistem keamanan dan keselamatan kerja berjalan dengan baik. Namun, dari kejadian ini, terlihat ada kelalaian yang perlu dievaluasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta dinas terkait,” tegas Hanafi.

Tidak hanya itu Hanafi juga menambahkan bahwa Wakil Direktur PT. Dasrat Sarana Arang Sejati adalah H. Jeffry Hibatullah yang merupakan Wakil Walikota Sawahlunto saat ini.

"Sama-sama kita ketahui dari beberapa media online ternama, bahwa wakil direktur PT. Dasrat Sarana Arang Sejati ini adalah H. Jeffry Hibatullah yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Walikota Sawahlunto. Kami berpandangan beliau ini merupakan sosok pemimpin di kota Sawahlunto sudah seharusnya menjadi tempat berlindung bagi masyarakatnya tapi sampai saat ini kita belum mendengar klarifikasi dari pihak PT. Dasrat Sarana Arang Sejati ataupun dari beliau sendiri," ungkap Hanafi.

Masyarakat yang menjadi korban kecelakaan tambang ini menjadi tanggung moral bagi beliau dan secara hukum ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan yang juga beliau pimpin.

DPD IMM Sumatera Barat mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional tambang di Sawahlunto. “Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Kami meminta agar proses pertambangan diawasi secara ketat untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan,” kata Hanafi.

Masyarakat setempat berharap insiden ini tidak hanya menjadi catatan kelam, tetapi juga memicu perbaikan sistem keselamatan kerja di sektor pertambangan.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, sektor pertambangan batu bara di Indonesia masih menyumbang angka kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Pada tahun 2022, tercatat 124 kasus kecelakaan kerja di pertambangan batu bara, dengan 67 korban jiwa. Insiden di Sawahlunto ini kembali mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap implementasi standar keselamatan kerja di industri ekstraktif.

DPD IMM Sumatera Barat berharap insiden ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya keselamatan kerja. “Kami berharap pemerintah dan perusahaan dapat bekerja sama untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutup Hanafi.(rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update