Padang Panjang, pasbana - Jika ada bus yang bisa bercerita, mungkin NPM (Naikilah Perusahaan Minang) akan duduk manis di kursi paling depan, sambil menyuguhkan secangkir kopi khas Minang. Ya, bus legendaris ini bukan sekadar kendaraan, melainkan saksi bisu perjalanan panjang sejarah transportasi Indonesia.
Didirikan pada 1 November 1937 oleh Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang di Padang Panjang, Sumatera Barat, NPM adalah perusahaan bus tertua di Indonesia yang masih setia mengaspal hingga hari ini. Bayangkan, usianya sudah mendekati satu abad, tapi masih gagah berani melawan zaman.
Awalnya, Bahauddin bukanlah seorang bos besar dengan kantor megah. Ia hanya pengusaha bendi dan dokar—kendaraan tradisional khas Minang yang ditarik kuda. Tapi, visinya jauh melampaui zamannya. Dengan akte pendirian yang masih menggunakan bahasa Belanda, Bahauddin memulai NPM dengan beberapa trayek sederhana, seperti Bukit Tinggi-Sawah Lunto.
Tak hanya mengangkut penumpang, NPM juga menjadi mitra setia PT Pos Indonesia, mengantarkan surat, dokumen, dan paket ke pelosok Sumatera Barat. Bayangkan, bus ini bukan sekadar alat transportasi, tapi juga "kurir" yang menghubungkan hati dan harapan.
Seiring waktu, NPM berkembang pesat. Dari Sumatera Barat, bus ini merambah ke berbagai kota di pulau Sumatera. Namun, seperti kisah klasik, NPM juga menghadapi tantangan berat. Kemunculan pesawat, kereta api, dan maraknya kendaraan pribadi sempat membuat perusahaan ini terpuruk. Tapi, NPM bukanlah bus yang mudah menyerah.
Di bawah kepemimpinan generasi ketiga, Angga Vircansa Chairul, NPM bangkit dengan membuka layanan angkutan pariwisata bernama Vircansa Tour Bus. Siapa sangka, bus tua ini justru menemukan napas baru di dunia pariwisata?
Tak berhenti di situ, NPM terus berinovasi. Pada awal 2020, mereka menjalin kolaborasi dengan PO Haryanto dan PO Sumber Alam untuk memfasilitasi penumpang yang hendak menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Dan di November 2024, NPM kembali menunjukkan taringnya dengan menambah 10 unit terbaru untuk melayani trayek Dumai-Pekanbaru-Padang dan Dumai-Pekanbaru-Jakarta-Bandung. Bus-bus baru ini bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol ketangguhan NPM dalam menghadapi zaman.
NPM adalah cerita tentang ketangguhan, inovasi, dan semangat yang tak pernah padam. Dari bendi hingga bus pariwisata, dari Padang Panjang hingga Jakarta, NPM terus menggelinding, membawa harapan dan kenangan. Jadi, jika suatu hari nanti Anda naik bus NPM, ingatlah: Anda bukan sekadar menumpang, tapi menjadi bagian dari sejarah panjang yang terus bergulir. Selamat jalan, NPM! Semoga roda-roda kebanggaan Minang ini terus mengaspal, mengarungi waktu dengan gagah dan penuh cerita. Makin tahu Indonesia . (*)