Pasbana - Minangkabau, sebuah wilayah di Sumatera Barat, telah lama dikenal sebagai pusat pendidikan dan keulamaan di Indonesia. Sejak abad ke-19, daerah ini melahirkan banyak tokoh penting yang berperan dalam pembangunan intelektual dan spiritual bangsa.
Banyak sejarah pendidikan dan keulamaan di Minangkabau, khususnya di Bukittinggi dan Kerinci, serta menelusuri jejak tokoh-tokoh berpengaruh yang lahir dari sistem pendidikan tersebut yang perlu kita ketahui.
Awal Mula Pendidikan Modern di Bukittinggi
Pada tahun 1873, Bukittinggi menjadi saksi berdirinya sekolah guru pertama di luar Jawa yang sangat bergengsi, yaitu Kweekschool. Sekolah ini dikenal dengan sebutan “sekolah raja” karena kualitas pendidikannya yang tinggi dan menjadi cikal bakal lahirnya tokoh-tokoh nasional.
Di antara alumni Kweekschool yang terkenal adalah Tan Malaka, seorang pejuang kemerdekaan dan pemikir Marxis; A.H. Nasution, mantan Panglima TNI; dan Sutan Takdir Alisjahbana, sastrawan dan budayawan terkemuka.
Kweekschool tidak hanya mencetak guru-guru berkualitas, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter dan intelektual para pemimpin masa depan. Sekolah ini menjadi bukti bahwa Minangkabau telah menjadi pusat pendidikan modern sejak era kolonial.
Tokoh-Tokoh Ulama Minangkabau dan Rawang
Selain pendidikan umum, Minangkabau juga dikenal sebagai pusat pendidikan agama Islam. Banyak ulama besar yang lahir dari daerah ini, termasuk dari Rawang, sebuah kawasan di Bukittinggi. Berikut adalah potret beberapa ulama terkemuka Minangkabau dan Rawang:
1. Buya A. Rahman Karim – Seorang ulama dan pendidik yang dikenal dengan dedikasinya dalam mengembangkan pendidikan agama.
2. Ustadz Minan (Balingka) – Guru agama yang berpengaruh di daerah Balingka.
3. Engku Lunak – Arsitek Masjid Raya Rawang, yang hingga kini menjadi ikon keislaman di Bukittinggi.
4. Buya H.M. Chatib dan H.M. Daud (Balingka) – Dua ulama yang aktif dalam dakwah dan pendidikan.
5. Syech H.A. Karim Amarullah (Inyiak) – Tokoh pembaru Islam di Minangkabau.
6. Syech Ibrahim Musa (Parabek) – Pendiri sekolah agama Parabek yang terkenal.
7. H. Idris Djamil (Mendapo Rawang) – Ulama dan pemimpin masyarakat.
8. H.M. Syiddik (Bukittinggi) dan H.A. Samah (Bukittinggi) – Dua ulama yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
9. H. Ishak Rahman – Tokoh masyarakat yang berperan dalam pembangunan pendidikan.
Tokoh-tokoh ini tidak hanya berperan dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam pembangunan sosial dan budaya di Minangkabau.
Pendidikan di Kerinci: Jejak Putra-Putra Terbaik
Tidak hanya Bukittinggi, daerah Kerinci juga melahirkan banyak tokoh penting melalui sistem pendidikan yang maju. Pada tahun 1935, tiga putra Kerinci melanjutkan pendidikan di Normal School Padang, yaitu Abdullah Ahmad, Abdur Rahman Dayah, dan Adnan Thaib. Mereka adalah generasi muda yang memanfaatkan kesempatan pendidikan untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Selain itu, tiga putra Kerinci lainnya menuntut ilmu agama di Parabek-Padang Panjang, yaitu Adnan Arief, Marah Bustami, dan Maklum. Sementara itu, empat putra Kerinci lainnya menimba ilmu di MULO Swasta, yaitu A. Thalib, A. Muis Ahmad, Abdul Aziz Usman, dan M. Lepang Burhan.
Perjalanan Pendidikan ke Tanah Jawa
Setelah menempuh pendidikan di Sumatera, beberapa putra Kerinci melanjutkan studi ke Jawa, yang saat itu menjadi pusat pendidikan tinggi di Hindia Belanda. A. Thalib, setelah satu tahun di MULO Padang, pindah ke MULO Batavia dan kemudian melanjutkan ke AMS (setingkat SMA) dan HIK (Holland Inlandsche Kweekschool) di Yogyakarta.
Sementara itu, A. Aziz Usman melanjutkan pendidikan di Sekolah Ekonomi Bandung, M. Lepang Burhan di HIK Jakarta, dan Zainal Abidin Murad di AMS Batavia.
Perjalanan pendidikan mereka menunjukkan betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda Minangkabau dan Kerinci, serta bagaimana mereka memanfaatkan kesempatan untuk meraih pengetahuan yang lebih luas.
Warisan yang Tak Tergantikan
Pendidikan dan keulamaan di Minangkabau dan Kerinci telah meninggalkan warisan yang tak ternilai. Tokoh-tokoh seperti Tan Malaka, Syech Ibrahim Musa, dan A. Thalib adalah bukti nyata bagaimana sistem pendidikan yang baik dapat melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas. Jejak mereka hingga kini masih dapat dirasakan, baik melalui institusi pendidikan yang mereka dirikan maupun melalui pemikiran-pemikiran yang mereka wariskan. Makin tahu Indonesia. (*)