Notification

×

Iklan

Iklan

Sumatera Barat Ekspor 46 Ton Hasil Laut ke Mancanegara pada Triwulan I 2025

26 Maret 2025 | 07:13 WIB Last Updated 2025-03-26T02:16:43Z



Padang, pasbana - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan bahwa selama triwulan pertama tahun 2025, provinsi tersebut berhasil mengekspor lebih dari 46 ton hasil laut ke berbagai negara. Ketua Tim Kerja Ikan Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Sumbar, Salfira, menyatakan di Padang pada Selasa bahwa total ekspor mencapai 46.341 kilogram atau 62.347 ekor dengan berbagai jenis komoditas.

Komoditas yang diekspor meliputi ikan hias air laut, ikan betutu, tuna sirip kuning beku (frozen yellowfin tuna), ikan garing (Tor tambroides), hingga cangkang kerang. Negara tujuan ekspor antara lain China, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat. Selama periode tersebut, nilai ekspor mencapai sekitar Rp3,5 miliar. Salfira menambahkan bahwa Sumbar rutin mengekspor ikan hias laut ke China.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Balai Karantina mencatat ekspor dominan dari Sumbar berupa ikan hias laut, benih ikan garing, tuna beku, kerang, kerapu, lobster air tawar, india chank, patin beku, dan lainnya dengan nilai ekspor mencapai Rp5 miliar.

Sebelum pengiriman ke luar negeri, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sumbar melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi potensi penyebaran hama penyakit hewan maupun tumbuhan. "Selain hewan dan tumbuhan, kami juga mengawasi lalu lintas produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, dan agen hayati," ujar Salfira.

Dalam implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019, Balai Karantina menerbitkan Peraturan Badan Karantina Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 yang mengatur beberapa jenis komoditas yang dikenakan tindakan karantina. "Selain untuk mencegah penyebaran hama, karantina terhadap komoditas tersebut juga bertujuan untuk penetapan standar kualitas, terutama produk ikan," tambahnya.

Keberhasilan Sumbar dalam mengekspor hasil laut menunjukkan potensi besar sektor perikanan daerah tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha, diharapkan dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor di masa mendatang.(rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update