Notification

×

Iklan

Iklan

Sumbar Menuju Lumbung Pangan Nasional dan Pelopor Ekonomi Hijau

25 Maret 2025 | 22:20 WIB Last Updated 2025-03-25T19:25:10Z


Padang, pasbana - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk menjadikan Sumbar sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pelopor dalam penerapan ekonomi hijau.

Langkah strategis ini diambil sebagai respons terhadap berbagai tantangan di sektor pertanian dan upaya pelestarian lingkungan.

Vasko mengidentifikasi beberapa isu krusial yang dihadapi sektor pertanian di Sumbar, antara lain berkurangnya lahan pertanian produktif, sistem irigasi yang belum memadai, serta keterbatasan akses petani terhadap teknologi modern dan pembiayaan usaha tani.

Perubahan iklim juga menjadi faktor signifikan yang menyebabkan ketidakstabilan hasil pertanian akibat meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem dan bencana alam.

Dalam konteks penerapan ekonomi hijau, Vasko menyoroti minimnya regulasi pendukung dan terbatasnya investasi di sektor energi terbarukan.

 "Kesadaran masyarakat tentang pentingnya memadukan pembangunan ekonomi dengan kelestarian lingkungan juga masih perlu ditingkatkan," ujarnya.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Vasko mengungkapkan bahwa Pemprov Sumbar telah menyusun serangkaian strategi komprehensif yang akan segera diimplementasikan. 

Salah satu langkah konkret adalah pengalokasian 10 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumbar untuk pengembangan sektor pertanian. Dana ini akan difokuskan pada peningkatan produksi, pengembangan industri hilir pertanian, serta penyediaan asuransi usaha tani sebagai jaring pengaman bagi para petani.

Selain itu, Pemprov Sumbar berencana mendorong penerapan sistem pertanian berwawasan lingkungan yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan. Pengembangan sistem irigasi berkelanjutan juga menjadi prioritas untuk mendukung ketahanan pangan.

Dalam upaya mendorong ekonomi hijau, pemerintah provinsi berencana meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, air, dan panas bumi. 

Langkah ini diyakini mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Konsep ekonomi sirkular juga akan diterapkan secara lebih luas dengan mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi melalui program daur ulang dan inovasi pengolahan sampah.

Program perhutanan sosial akan diperkuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, sekaligus menjaga kelestarian ekosistem. Melalui berbagai inisiatif tersebut, Vasko berharap Sumbar dapat menjadi lumbung pangan nasional dengan mendorong peningkatan produksi beras, jagung, dan berbagai komoditas unggulan lainnya.

Untuk menambah nilai ekonomi hasil pertanian, Pemprov Sumbar juga akan fokus pada pengembangan industri pengolahan hasil pertanian. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk lokal Sumatera Barat di pasar nasional maupun internasional.

Implementasi visi dan misi tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung upaya global dalam memitigasi dampak perubahan iklim melalui penerapan prinsip-prinsip ekonomi hijau yang berkelanjutan. 

Diharapkannya, dengan pelaksanaan program-program strategis ini, Sumbar mampu menjadi provinsi percontohan dalam memadukan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan di Indonesia.(rel/tsa) 

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update