Notification

×

Iklan

Iklan

Volume Sampah di Kota Padang Meningkat 10-12% Selama Ramadan, DLH Imbau Masyarakat Kurangi Limbah Makanan

15 Maret 2025 | 18:27 WIB Last Updated 2025-03-15T11:27:30Z



Padang, pasbana  – Bulan Ramadan yang telah memasuki separuh perjalanan ternyata membawa dampak signifikan terhadap volume sampah di Kota Padang. Budaya konsumsi makanan berlebihan selama bulan puasa menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin. 

Menurut data terbaru dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, volume sampah yang biasanya mencapai 650 ton per hari di luar bulan Ramadan, kini mengalami lonjakan sebesar 10 hingga 12 persen.

Kepala DLH Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menjelaskan bahwa peningkatan volume sampah ini didominasi oleh sampah dapur dan sisa makanan. "Di bulan puasa ini, kami mencatat adanya peningkatan volume sampah sebesar 10 sampai 12 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ungkap Fadelan dalam keterangannya di Padang, Sabtu (15/3/2025). 

Sampah tersebut terutama berasal dari rumah tangga, pasar, serta kawasan kuliner yang ramai dikunjungi masyarakat selama Ramadan.

Fadelan menambahkan, tren peningkatan sampah ini terjadi setiap tahun selama bulan puasa. "Lonjakan konsumsi makanan saat berbuka puasa dan sahur menyebabkan bertambahnya jumlah sampah organik, terutama sisa makanan, plastik kemasan, dan limbah dari pedagang takjil," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat yang berubah selama Ramadan turut berkontribusi pada masalah lingkungan.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Padang telah mengambil sejumlah langkah strategis. Petugas kebersihan diperintahkan untuk meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah, terutama di kawasan permukiman, pasar, dan pusat kuliner. Selain itu, DLH juga menambah volume pengangkutan dengan melemburkan petugas angkutan untuk memastikan sampah tidak menumpuk.

Namun, upaya pemerintah saja tidak cukup tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Fadelan mengimbau warga untuk lebih bijak dalam mengelola sampah dan mengurangi limbah makanan. "Mengatasi ini semua, kami mengajak masyarakat untuk mengurangi boros pangan, membeli dan memasak makanan secukupnya agar tidak terjadi pemborosan dan pembuangan makanan berlebih," ujarnya.

Selain itu, DLH juga mendorong masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik. "Memisahkan sampah organik dan anorganik akan memudahkan pengelolaan serta mendukung program daur ulang," kata Fadelan. Ia juga menyarankan agar masyarakat memanfaatkan kembali sisa makanan, misalnya dengan mengolahnya menjadi kompos, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat membeli takjil atau makanan berbuka puasa.

Fadelan berharap, melalui kesadaran bersama, Kota Padang dapat tetap bersih dan nyaman selama bulan Ramadan. "Pemko mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik di rumah, tempat ibadah, maupun di ruang publik," tegasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan peningkatan volume sampah selama Ramadan dapat dikendalikan, sekaligus menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. (rel/tsa)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update