Agam, pasbana – Upaya Pemerintah Kabupaten Agam untuk menjadikan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) kian menunjukkan hasil positif.
Dalam proses seleksi resmi yang difasilitasi oleh Kementerian PPN/Bappenas, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Drs. Edi Busti, M.Si, memaparkan secara komprehensif kesiapan dan berbagai pencapaian pengelolaan geopark di hadapan Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) serta perwakilan kementerian terkait, Senin (28/4).
Seleksi ini dilakukan melalui telekonferensi Zoom dan menjadi bagian penting dalam tahapan nasional untuk menentukan kandidat Geopark Indonesia terbaik yang akan diajukan ke UNESCO tahun ini. Geopark Ngarai Sianok-Maninjau bersaing dengan dua geopark lainnya, yakni Geopark Ranah Minang Silokek (Sumatera Barat) dan Geopark Bojonegoro (Jawa Timur).
Kegiatan seleksi ini diikuti oleh Sekda Agam beserta Kepala Dinas terkait dan sejumlah pemangku kepentingan di ruang rapat Bupati Agam. Dalam presentasinya, Edi Busti menekankan kekuatan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau yang terbentang di tiga klaster utama: Kecamatan IV Koto-Banuhampu, Matur, dan Kamang Magek-Baso. Wilayah ini memiliki kekayaan geologi unik berupa patahan terbuka dan kaldera purba, yang berpadu dengan kekayaan budaya lokal yang masih lestari.
Menurut Edi Busti, pengembangan geopark telah terintegrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045 serta Rancangan Awal RPJMD 2025–2029.
Hal ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menjadikan geopark sebagai lokomotif pembangunan berkelanjutan berbasis potensi alam dan budaya.
“Geopark Ngarai Sianok-Maninjau adalah wujud harmoni antara manusia, budaya, dan alam. Kami optimis, dengan sinergi yang kuat, geopark ini akan segera menjadi bagian dari jaringan global UNESCO,” ujar Edi Busti dalam forum seleksi.
Sejumlah upaya konkret telah dilakukan oleh Pemkab Agam, di antaranya:
Penyusunan Masterplan Geopark (2020)
Penyusunan dokumen warisan geologi
Pengadaan papan informasi geosite
Pelatihan bagi kelompok sadar wisata dan wirausaha muda pariwisata
Fasilitasi pengelolaan destinasi berbasis desa
Selain itu, Geopark Ngarai Sianok-Maninjau juga aktif dalam mendukung program Kampus Merdeka melalui kolaborasi riset, pendidikan, dan konservasi berbasis komunitas, menjadikan kawasan ini bukan hanya destinasi wisata, namun juga pusat edukasi dan konservasi.
Dengan mengusung semangat “Masyarakat Berdaya, Budaya Terpelihara, Alam Terjaga, Pariwisata Berjaya,” Pemerintah Kabupaten Agam berharap Geopark Ngarai Sianok-Maninjau dapat mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Bila disetujui UNESCO, geopark ini akan menjadi representasi kekayaan geologi dan budaya Sumatera Barat yang diakui secara global.(rel/bd)