Sumatera Barat, pasbana – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan dua kali erupsi pada Rabu (2/4/2025). Letusan terbesar terjadi pukul 16:04 WIB, menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu vulkanik berwarna kelabu tebal teramati menyebar ke arah timur. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan berlangsung selama 39 detik. Dengan ketinggian puncak 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl), material vulkanik mencapai ketinggian 3.891 mdpl.
Sebelumnya, pada pukul 06:25 WIB, Gunung Marapi juga mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 350 meter di atas puncak (3.241 mdpl). Aktivitas ganda ini meningkatkan kewaspadaan otoritas dan masyarakat setempat.
Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat
PVMBG mengeluarkan sejumlah imbauan guna mengantisipasi dampak erupsi:
1. Larangan pendakian – Masyarakat, wisatawan, dan pendaki dilarang memasuki radius 3 km dari Kawah Verbeek.
2. Waspada lahar dingin – Penduduk di sekitar lembah sungai yang berhulu di Gunung Marapi diminta siaga terhadap potensi banjir lahar, terutama saat musim hujan.
3. Proteksi dari abu vulkanik – Jika terjadi hujan abu, warga disarankan memakai masker untuk mencegah gangguan pernapasan dan ISPA.
4. Koordinasi pemerintah daerah – Pemda Bukittinggi, Padangpanjang, Tanah Datar, dan Agam diharapkan terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Marapi.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, dengan catatan erupsi signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pihak PVMBG mengingatkan bahwa aktivitas vulkanik masih fluktuatif.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun tetap memantau informasi terbaru dari PVMBG, BNPB, atau BPBD setempat guna menghindari risiko yang lebih besar. (rel/bd)
.jpg)
.jpeg)
